Biaya Rapid Test Antigen di Stasiun KA Rp 105 ribu, Kemahalan Nggak?

Biaya Rapid Test Antigen di Stasiun KA Rp 105 ribu, Kemahalan Nggak?

Soraya Novika - detikFinance
Rabu, 23 Des 2020 18:40 WIB
Guna cegah penyebaran virus Corona jelang nataru, rapid test antigen juga diberlakukan bagi para penumpang bus di berbagai terminal Ibu Kota. Berikut potretnya.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Sejak kemarin rapid test antigen menjadi syarat wajib perjalanan bagi penumpang kereta api jarak jauh di Pulau Jawa. Seiring dengan itu, KAI juga mulai menyiapkan layanan rapid test antigen di 9 stasiun sekaligus.

Harga rapid test antigen di 9 stasiun itu sendiri dipatok sebesar Rp 105 ribu per sekali tes.

Kira-kira harga segitu kemahalan nggak ya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wakil Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Muhammad Mufti Mubarok, harga yang dipatok KAI tersebut masih terbilang wajar. Apalagi bila dibanding dengan harga rapid test antigen di tempat-tempat lainnya.

"Jadi kami sementara mengamati harganya cukup bagus Rp 105 ribu, sementara rekomendasi pemerintah Rp 250 ribu, saya kira ini sudah di bawah standar pemerintah kita sangat apresiasi bahwa pelaksanaannya di bawah rata-rata," ujar Mufti usai melakukan kunjungan ke Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (23/12/2020).

ADVERTISEMENT

Namun, yang perlu jadi perhatian, sambung Mufti adalah terkait harga tiket kereta api itu sendiri yang justru naik signifikan. Sehingga, memberi beban biaya tambahan ke masyarakat yang hendak bepergian.

"Harga tiket hari ini dua kali lipat misalnya, itu kan juga sebenarnya tidak wajar bagaimana saya nanti misalnya ke Surabaya, itu biasanya cuma Rp 400 ribu, sekarang bisa Rp 700 ribu lebih, itu tadi saya ngecek supaya tau harga tiket, sementara ada antigen yang ditarif juga, masyarakat juga bingung di satu sisi harga tiket mahal, kemudian satu sisi rapid antigennya juga mahal, ini akan tidak nyaman buat konsumen," tuturnya.

Untuk itu, BPKN akan memberi saran dan masukan kepada Presiden Joko Widodo terkait kenaikan harga tiket ini. Tujuannya agar ada pembatasan pada kenaikan harga tiket baik itu dari kereta api maupun transportasi lainnya agar tidak melonjak terlalu tinggi.

"Tiketnya tolong diturunkan untuk peak season ini karena memang memberatkan sekali itu," imbuhnya.

(eds/eds)

Hide Ads