Bisnis Si Cantik Golden Red, Bisa Lebih Cuan dari Emas Batangan

Bisnis Si Cantik Golden Red, Bisa Lebih Cuan dari Emas Batangan

Yudistira Imandiar - detikFinance
Selasa, 29 Des 2020 14:58 WIB
Seorang pengusaha yang berhasil membudidayakan ikan Arwana ini berhasil meraup untung hingga ratusan juta pertahun. Penasaran? Intip aja yuks.
Foto: Rachman Haryanto/detikcom
Kapuas Hulu -

Arwana merupakan salah satu ikan endemik dari Sungai Kapuas yang terbentang di Kalimantan Barat. Di Kabupaten Kapuas Hulu, bisa ditemui sejumlah pengusaha budi daya arwana.

Budidaya ikan arwana menjadi salah satu pilihan bisnis potensial bagi masyarakat Kapuas Hulu, bahkan harganya bisa jauh lebih tinggi dari emas. Harga ikan hias dengan warna menawan ini bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.

Saat berkunjung ke Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, tim detikcom menemui warga setempat yang cukup lama menggeluti budidaya arwana. Wahidul Muslimin, sudah sekitar delapan tahun berkecimpung di budidaya ikan arwana, khususnya jenis Golden Red.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Nanga Sambus ini menjelaskan budidaya arwana terbilang mudah. Sebab, pembibitan dan perawatan ikan endemik Kapuas ini tidak membutuhkan cara yang rumit. Makanannya mudah didapat, antara lain anak kodok, jangkrik, atau ikan-ikan kecil seperti anakan ikan nila.

"Gak sulit lah buat (budidaya) ikan arwana ini. Airnya yang penting Ph 6-7, makanan nggak sulit lah. Bisa kodok, jangkrik, atau ikan kecil," jelas Wahidul saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

Ikan arwana pun termasuk hewan yang punya tingkat reproduksi tinggi. Induk arwana bisa menghasilkan 30-40 telur setiap bertelur.

Wahidul mengatakan harga jual ikan arwana tergolong tinggi dan stabil. Untuk jenis Golden Red, Wahidul bisa menjual anakan usia satu bulan berukuran di bawah 10 cm dengan harga Rp 1,5-1,7 juta. Jika sudah memasuki usia 3 bulan dengan panjang 10-15 cm, ikan arwana jenis Golden Red bisa dijual Rp 3-4 juta tergantung keunikan fisiknya. Arwana berusia 1 tahun dengan panjang 25-30 cm harganya semakin tinggi.

"Nah kalau sudah setahun itu ada yang bisa sampai 30 juta (rupiah). Tergantung seberapa unik bentuknya," jelas Wahidul.

Seorang pengusaha yang berhasil membudidayakan ikan Arwana ini berhasil meraup untung hingga ratusan juta pertahun. Penasaran? Intip aja yuks.Seorang pengusaha yang berhasil membudidayakan ikan Arwana ini berhasil meraup untung hingga ratusan juta pertahun. Penasaran? Intip aja yuks. Foto: Rachman Haryanto

Ia menyebut arwana akan semakin mahal jika punya bentuk fisik yang unik dan indah. Keunikan itu bisa dilihat dari bentuk kepala yang cekung, sirip panjang, ekor besar dan lebar serta mengeluarkan warna terang.

Meskipun memiliki puluhan ekor arwana berukuran besar, Wahidul hanya menjual anakan berusia 1-3 bulan. Meskipun harga arwana ukuran besar lebih mahal, namun ia tidak ingin menjual induk arwana berkualitas bagus yang sudah dirawatnya bertahun-tahun.

"Karena kalau indukannya bagus, anakannya nanti juga bagus. Jadi saya gak mau jual yang besar," ungkapnya.

Seorang pengusaha yang berhasil membudidayakan ikan Arwana ini berhasil meraup untung hingga ratusan juta pertahun. Penasaran? Intip aja yuks.Seorang pengusaha yang berhasil membudidayakan ikan Arwana ini berhasil meraup untung hingga ratusan juta pertahun. Penasaran? Intip aja yuks. Foto: Rachman Haryanto

Wahidul menerangkan dalam setahun ia bisa empat kali melakukan panen anakan arwana. Ikan-ikan tersebut biasanya dijual kepada pengepul besar.

Dari tiga kali panen itu, ia bisa memperoleh omzet mencapai ratusan juta rupiah. Jika di rata-rata, per bulan Wahidul mengantongi omzet RP 11-12 jutaan.

"Ya bisa lah Rp 150 juta. Setahun itu ya, jadi kalau ditanya pendapatan per bulannya tinggal dibagi 12," katanya.

Wahidul mengamini bisnis arwana membutuhkan modal cukup besar untuk membuat kolam, membeli pakan, dan kebutuhan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan dana, ia mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.

Wahidul merasa terbantu dengan adanya KUR dari BRI. Selain untuk bisnis budidaya arwana, dana tersebut ia gunakan untuk mengembangkan bisnis sembako di rumahnya.

"Ya sangat membantu lah lah KUR dari BRI ini untuk pengembangan bisnis saya. Saya kan ada bisnis sembako juga di rumah, jadi dibagi-bagi modalnya," kata Wahidul.

Di ulang tahun yang ke-125 pada tahun ini, BRI hadir di perbatasan dengan tema BRILian memudahkan masyarakat melakukan transaksi perbankan, termasuk bagi masyarakat Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu. BRI juga menghadirkan KUR hingga menyalurkan BPUM untuk membantu UMKM sekitar.

detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan khususnya di masa pandemi. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus beritanya di tapalbatas.detik.com.




(prf/hns)

Hide Ads