Bantuan sosial dalam rangka pandemi COVID-19 berlanjut di tahun depan. Belajar dari kesalahan sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menyalurkan bansos dalam bentuk tunai.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memperingatkan jangan sampai ada yang berani yang melakukan pemotongan dalam penyaluran bansos tunai ini. Dengan proses digitalisasi diharapkan bansos tunai bisa disalurkan langsung ke akun penerima.
"Ini sudah saya ulang-ulang, jangan sampai ada potongan-pemotongan apapun seperti kejadian di bansos Jabodetabek. Betul-betul kirim ke account, rekening penerima manfaat. Jadi proses digitalisasi data bansos yang diintegrasikan dengan banking system. Saya kira itu yang kita inginkan," ucapnya saat membuka ratas pagi ini, Selasa (29/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi meminta para menterinya akan benar-benar mempersiapkan data penerima bansos tunai. Dia meminta agar melibatkan pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan data penerima.
Jokowi juga menginginkan agar penyaluran bansos tunai bisa segera dilakukan mulai Januari 2020. Sebab diharapkan bansos tunai itu bisa segera memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Yang dulu diberikan dalam bentuk sembako, terutama untuk Jabodetabek sudah kita putuskan sekarang tunai lewat pos atau lewat bank. Jadi jangan sampai mundur, bulan Januari harus sudah bisa dimulai. Karena ini menyangkut daya ungkit ekonomi, menyangkut daya beli masyarakat konsumsi rumah tangga yang kita ingin bisa menggerakkan demand atau permintaan," terangnya.