Awas! 5 Hal Ini Harus Diwaspadai Biar Nggak Ketipu

Awas! 5 Hal Ini Harus Diwaspadai Biar Nggak Ketipu

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 30 Des 2020 12:20 WIB
Woman using smartphone. The concept of using the phone is essential in everyday life.
Ilustrasi/Foto: iStock
Jakarta -

Penipuan di saat pandemi COVID-19 masih banyak terjadi. Seperti di Amerika Serikat (AS) penipuan telah menyebabkan warga kehilangan lebih dari US$ 211 juta terkait COVID-19. Sejak Januari ada laporan penipuan lebih dari 275.600 di AS.

Bantuan tambahan COVID-19 telah disahkan oleh Presiden AS Donald Trump. Hal itu diprediksi akan meningkatkan kasus penipuan pada awal 2021. Dikutip dari CNBC, Rabu (30/12/2020) untuk menghindari penipuan, ada beberapa hal yang harus diwaspadai. Berikut lima tanda penipuan yang harus diwaspadai.

1. Panggilan atau Email Tidak Dikenal

Untuk melindungi diri, sebagian besar ahli menyarankan agar menghindari menerima panggilan dari nomor telepon yang tidak dikenal. Teknologi penipuan itu disebut spoofing, tindakan menyamar sebagai siapa pun, termasuk lembaga pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika Anda mendapat telepon atau email yang menurut Anda berasal dari lembaga pemerintah, disarankan untuk tidak membalas terlebih dahulu. Coba cek ke situs resmi lembaga tersebut apakah nomor atau alamat email sama dengan yang Anda terima.

Selain itu, perlu diketahui lembaga pemerintah tidak akan menelepon, mengirim SMS, email, atau menghubungi Anda di media sosial untuk menanyakan terkait jaminan sosial, rekening bank, atau nomor kartu kredit Anda.

ADVERTISEMENT

2. Pesan Verifikasi

Anda harus menghindari membalas email dan pesan teks yang mengharuskan memverifikasi informasi pribadi. Selain itu biasanya pesan penipuan akan mengarahkan Anda untuk mengklik tautan dan akan mengirimkan Anda ke situs atau aplikasi palsu.

Upaya ini biasanya dilakukan penipu untuk mendapatkan informasi pribadi Anda. Nantinya informasi itu dilanjutkan ke upaya penipuan selanjutnya.

3. Telepon

Anda harus menghindari memberikan informasi di telepon atau SMS yang bernada mendesak. Biasanya penipu akan memberikan peringatan jika informasi tidak segera diberikan Anda akan kehilangan stimulus atau bansos.

Saat mendengar ancaman seperti itu, jangan biarkan diri Anda tergesa-gesa memberikan informasi apa pun.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

4. Diminta Bayar Biaya Tambahan

Penipuan di masa pandemi terkait stimulus akan menawarkan pemrosesan dengan cepat dengan menawarkan tambahan biaya. Biasanya penipu akan meminta korban untuk membayar melalui kartu kredit atau debit.

Selain itu ada juga penipu yang menawarkan tambahan stimulus atau bansos. Penipu akan meminta korban membayar uang muka di awal. Hal ini yang harus dihindari sebab syarat itu tidak ada untuk semua stimulus atau dana bantuan pemerintah.

5. Pemeriksaan Bantuan

Penipuan yang akan banyak terjadi di awal 2021 yakni pemeriksaan palsu. Penipu akan menyamar sebagai petugas atau lembaga pemerintah yang memeriksa bantuan yang telah dikirimkan kepada masyarakat.

Menyamar sebagai petugas dari pemerintah, penipu akan menghubungi korban dan memberikan informasi kalau jumlah yang ditransfer salah atau kelebihan. Nanti korban akan dipaksa untuk mengembalikan dana tersebut.

Jika mendapatkan telepon atau pesan seperti itu Anda diharapkan bisa memeriksa ulang bantuan yang telah Anda terima dan cek lembaga terkait. Cek juga agensi yang disebutkan oleh penipu.


Hide Ads