Perusahaan Jumbo AS Setop 'Setoran' ke Partai Republik

Perusahaan Jumbo AS Setop 'Setoran' ke Partai Republik

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 11 Jan 2021 09:14 WIB
Bendera Amerika Serikat AS
Ilustrasi/Foto: Dok. Anadolu Agency
Jakarta -

Beberapa perusahaan jumbo di Amerika Serikat (AS) menghentikan sumbangan kepada anggota Kongres Partai Republik. Keputusan tersebut dikarenakan Republik menolak meresmikan kemenangan Joe Biden.

Dilansir CNN, Senin (11/1/2021), beredar daftar perusahaan jumbo AS yang menghentikan sumbangan ke partai Republik, antara lain BlueCross BlueShield, Citigroup, Commerce Bank, dan Marriott.

Ada sekitar 147 anggota Partai Republik menentang pengesahan Joe Biden dalam sesi kongres gabungan. Mereka yang menolak antara lain Senator Missouri Josh Hawley, Senator Kansas Roger Marshall, Senator Texas Ted Cruz, dan Senator Alabama Tommy Tuberville.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terus mengevaluasi kontribusi politik kami untuk memastikan bahwa mereka yang kami dukung berbagi nilai dan tujuan kami," kata Kim Keck, presiden dan CEO BlueCross BlueShield.

"Mengingat kekerasan minggu ini, serangan mengejutkan ke Capitol Amerika Serikat, dan suara dari beberapa anggota Kongres untuk menumbangkan hasil pemilihan di November dengan menantang hasil electoral college, BCBSA akan menangguhkan kontribusi kepada anggota parlemen yang memilih untuk merusak demokrasi kita," tambahnya.

ADVERTISEMENT

BLUEPAC, perusahaan asuransi kesehatan telah menyumbangkan US$ 246.750 kepada anggota parlemen Republik selama 2020. Di mana rinciannya sekitar US$ 10.000 kepada Tuberville, US$ 1.000 untuk Marshall, dan US$ 500 untuk Hawley.

Commerce Bank menyatakan juga menghentikan 'setorannya' kepada para pejabat partai Republik. Tercatat, Commerce Bank telah menyumbang US$ 49.750 selama tahun 2020, termasuk US$ 2.500 untuk Senator Marshall.

"Commerce Bank mengutuk kekerasan dalam bentuk apapun dan percaya tindakan yang disaksikan minggu ini menjijikan, anti-demokrasi dan sepenuhnya bertentangan dengan niat baik untuk mendukung orang Amerika dan bisnis," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.

Hal senada juga diikuti oleh Citigroup, melalui memo internal yang ditujukan kepada para karyawannya. Perusahaan akan menghentikan sementara semua 'setoran' politik pada kuartal pertama.

"Kami bermaksud untuk menghentikan kontribusi kami selama kuartal ini karena negara mengalami transisi Presiden dan mudah-mudahan muncul dari peristiwa ini lebih kuat dan lebih bersatu," kata Candi Wolf, direktur pelaksana dan kepala urusan pemerintahan global, dalam memo tersebut.

(hek/ara)

Hide Ads