Mantap! UMKM Kini Diajak Buka Lapak di Arab Saudi

Mantap! UMKM Kini Diajak Buka Lapak di Arab Saudi

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 14 Jan 2021 08:50 WIB
Ada kisah inspiratif di balik geliat usaha kerajinan lampu hias yang berada di Tangerang ini. Bisnis ini diharapkan dapat memberbadayakan masyarakat di sana.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan sejumlah kementerian dan Kadin Indonesia diberi kesempatan 'buka lapak' di Arab Saudi dengan mengekspor produk buatannya. Berdasarkan catatan Kementerian Koperasi dan UKM, ada 5 produk yang akan diekspor oleh para UMKM binaan.

"Sebagai permulaan terdapat 5 item produk yang akan dipasok oleh UMKM asal Indonesia yaitu sambal, kecap, kopi, teh dan gula," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam konferensi pers virtual, Rabu (13/1/2021).

Program itu juga merupakan upaya memanfaatkan pasar yang sangat besar di Arab Saudi, di mana setiap tahunnya 221.000 Jemaah Haji, 1 juta Jemaah Umroh, dan ratusan ribu ekspatriat Indonesia membutuhkan asupan makanan dan keperluan lainnya yang khas Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersamaan dengan itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berharap ekspor non migas ke Arab Saudi meningkat.

"Kami berusaha untuk bisa memberikan kekuatan pada UKM Indonesia untuk bisa berpartisipasi kepada ceruk pasar, khususnya pasar Haji dan Umrah Indonesia yang akan menunaikan ibadah Haji dan Umroh Indonesia," ungkap Lutfi.

ADVERTISEMENT

Menurut Lutfi, dengan mendorong ekspor produk UMKM ke Arab Saudi, kesempatan untuk UMKM menjadi pemain global sangatlah besar.

"Kita ingin supaya produk-produk Indonesia ini bisa menjadi subyek utama daripada ekspor non-migas kita terutama oleh pelaku kecil dan menengah. Seperti diutarakan oleh Bapak Menteri Koperasi dan UKM bahwa ini adalah barang-barang yang penting dan ini effort kita bagaimana UMKM kita bisa bukan hanya jadi tuan rumah di negaranya tetapi juga bisa menjadi pemain regional bahkan global," urainya.

1. 'Lapak Besar' di Arab Saudi Buat UMKM

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, khususnya untuk kegiatan Haji kebutuhan makan Jemaah Indonesia sangatlah besar. Oleh sebab itu, menurutnya hal ini menjadi peluang bagi pelaku UMKM memasok kebutuhan Jemaah Haji Indonesia ke Arab Saudi.

"Maraknya penyelenggaraan ibadah Haji tahun 2019, Jemaah Haji Indonesia mendapatkan makanan sebanyak 75 kali selama di Arab Saudi. Rencananya, pada penyelenggaraan Haji tahun 2021, jumlah makanan akan ditambah 10 kali ketika Jemaah berada di Tanah Suci,' imbuh dia.

Zainut mengatakan, selama ini kebutuhan para jemaah Indonesia di Tanah Suci kerap kali tersaingi oleh produksi dari negara lain. Oleh sebab itu, upaya ini harus segera dilaksanakan untuk merebut pasar di Arab Saudi.

"Selama ini ketersediaan barang-barang tersebut (bahan baku, bumbu masak, teh, dan kopi Indonesia) yang berasal dari Indonesia masih sangat terbatas di Arab Saudi. Sebagian besar masih didominasi produk-produk yang berasal dari sejumlah negara. Seperti Thailand, Vietnam, dan India," imbuh Zainut.

2. Kriteria UMKM yang Diajak 'Buka Lapak' di Arab Saudi

Untuk berpartisipasi dalam pasar tersebut pun para UMKM harus memiliki kriteria yang sesuai dengan ketentuan Pemerintah Arab Saudi. Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Br Simanungkalit menjelaskan, pihaknya sudah mengidentifikasi mana saja UMKM binaan kementerian yang siap untuk mengekspor hasil produksinya ke Arab Saudi.

UMKM yang siap itu dilihat dari kapasitas produksinya yang mumpuni, kualitas produksinya yang sesuai ketentuan Pemerintah Arab Saudi, dan juga sudah disertifikasi.

"Pertama itu kapasitasnya harus memenuhi, tapi kalaupun ada yang kecil-kecil kami akan coba agregasi. Kedua, dari segi kualitas dan sertifikasi yang sudah mereka miliki," imbuh Victoria.

Ia memastikan, UMKM yang sudah dibina itu memiliki sertifikasi untuk melakukan ekspor ke Arab Saudi. Tak hanya 5 produk yang sudah disebutkan di atas, saat ini juga ada UMKM pembuat produk rendang yang tengah disiapkan untuk ekspor ke Arab Saudi.

"Kami tidak hanya kecap tapi juga sekarang UKM rendang untuk memenuhi makanan teman-teman yang melakukan ibadah Haji. Kami sedang mempersiapkan mereka untuk bisa memenuhi standar dan kualitas dari Pemerintah Arab Saudi," urainya.

Selain binaan kementerian, UMKM binaan Kadin Indonesia juga diikutsertakan. Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani menuturkan, saat ini sudah ada 5 UMKM produsen kecap yang siap ekspor ke Arab Saudi karena sudah memperoleh izin dari Saudi Food and Drug Authority (SFDA).

"Untuk kopi ada 4 masih menunggu, teh ada 5 masih menunggu. Tapi insyaallah yang kopi dan teh kita sudah diindikasikan insyaallah akan disetujui oleh SFDA. Sambal juga kita masih menunggu," tutup Rosan.


Hide Ads