Neraca Dagang RI Menang Lawan AS Tapi Masih Keok Dengan China

Neraca Dagang RI Menang Lawan AS Tapi Masih Keok Dengan China

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 15 Jan 2021 13:42 WIB
Suasana aktivitas bongkar muat di Jakarta International Container Terminal, Jakarta Utara, Rabu (5/9/2018). Aktivitas bongkar muat di pelabuhan tetap jalan di tengah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpuruk. Begini suasananya.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus dengan Amerika Serikat (AS) dan tekor atau defisit dengan China selama Desember 2020. Neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus US$ 2,1 miliar di Desember 2020.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, neraca perdagangan Indonesia surplus dengan Amerika Serikat sebesar US$ 1,23 miliar.

"Selama Desember kita alami surplus dengan Amerika, di mana surplus pada Desember 2020 sebesar US$ 1,23 miliar," kata Suhariyanto dalam video conference, Jumat (15/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain dengan AS, Suhariyanto menyebut neraca perdagangan Indonesia juga surplus dengan beberapa negara lainnya seperti India surplus sebesar US$ 866,3 juta. Selanjutnya dengan Filipina surplus sebesar US$ 4,68,9 juta.

Sebaliknya, pria yang akrab disapa Kecuk ini menyebut neraca perdagangan Indonesia defisit atau tekor dengan China, Australia, dan Brasil di Desember 2020.

ADVERTISEMENT

Dengan China, Kecuk mengatakan neraca perdagangan Indonesia tekor US$ 1,12 miliar. Sedangkan dengan Australia defisit US$ 260,2 juta dan dengan Brasil defisit sebesar US$ 203,3 juta.

"Kita defisit dengan Tiongkok karena impor Tiongkok pada Desember mengalami peningkatan, sehingga pada bulan Desember ini sebesar US$ 1,12 miliar," jelasnya.

(hek/eds)

Hide Ads