Menurut Wirawan, apalagi saat ini pemerintah juga sedang mendukung agriculture dengan teknologi. Hal ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk para petani. Dia mengungkapkan dengan teknologi pertanian bisa menghasilkan produk berkualitas baik.
Selama pandemi COVID-19 permintaan sayur dan penjualan di Hydrofarm tercatat mengalami peningkatan hingga 300%. Saat ini dia sedang berupaya menambah kapasitas produksi Hydrofarm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Caranya dengan mengajak pertanian lain untuk bekerja sama dan mengajak orang yang memiliki lahan nganggur untuk membangun sistem Hydrofarm.
"Nanti kerja sama saya yang jualan dan saya yang distribusi. Siapin aja produksinya, karena saya percaya yang paling ribet adalah produksinya. Saya kan sudah ada market, you tinggal nebeng market saya aja. Kita jalani bersama supaya bisa cepat melawan yang dari luar negeri," jelas dia.
Wirawan menilai jika ia hanya melawan sendirian ia pesimis bisa melakukan perlawanan tersebut. "Kalau saya nggak gitu, semuanya mesti sendiri kapan bisa lawannya, pertanian kan sangat besar dan luas tidak mungkin bisa sendiri. Karena itu harus jadi satu kekuatan," ujar dia.
(kil/zlf)