Pantau Ramp Check di Soetta, Menhub Pastikan Kelaikan Pesawat

Pantau Ramp Check di Soetta, Menhub Pastikan Kelaikan Pesawat

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 17 Jan 2021 17:39 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (Hasrul Nawir/detikcom)
Foto: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (Hasrul Nawir/detikcom)
Jakarta -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, hari ini, melakukan peninjauan pada proses ramp check alias inspeksi keselamatan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.

Adapun ramp check yang hari ini ditinjau Budi Karya dilakukan pada pesawat Batik Air nomor registrasi PK-LBH.

Pengecekan dilakukan pada fungsi mesin, fungsi pergerakan, dan lain-lain. Usai meninjau pelaksanaan ramp check, Budi Karya memastikan pesawat Batik Air tersebut laik terbang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini kita melaksanakan ramp check, suatu proses di mana semua pesawat yang akan berjalan dilakukan pengecekan terhadap fungsi mesin, fungsi pergerakan dan lain sebagainya. Kami pastikan bahwa pesawat yang akan take off telah memiliki suatu kualifikasi laik," kata Budi Karya dalam keterangannya, Minggu (17/1/2021).

Pelaksanaan ramp check sendiri biasanya dilakukan oleh para inspektur dari Ditjen Perhubungan udara untuk memastikan kelaikudaraan pesawat yang akan terbang. Ramp check dilakukan secara terjadwal maupun tidak terjadwal atau sewaktu-waktu.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto menjelaskan dalam kegiatan ramp check ini telah dilakukan pengecekan pada seluruh aspek baik badan pesawat maupun dokumen terkait pesawat.

"Kita tadi langsung on site mengecek pesawat Batik Air, kita cek log booknya, kita cek fisiknya, kita cek pilotnya, kita cek personilnya, kemudian catatan-catatan apa yang ada di history di dalam pesawat," ujar Novie.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan koordinasi telah dilakukan antara pihaknya dan beberapa stakeholder pendukung di bandara. Koordinasi itu dilakukan dengan konsep berbasis teknologi yakni Airport Collaborative Decision Making (A-CDM).

Misalnya, koordinasi antara AP II dengan AirNav Indonesia untuk memastikan keamanaan pergerakan pesawat selama di bandara.

"Ground movement dilakukan berkoordinasi dengan AirNav Indonesia, sehingga pergerakan pesawat dipastikan memenuhi aspek keselamatan," ujar Awaluddin.

AirNav Indonesia merupakan penyedia jasa navigasi penerbangan yang mengoperasikan menara Air Traffic Controller (ATC) termasuk di Bandara Soekarno-Hatta. Adapun personel di menara ATC yang bertugas memantau lalu lintas penerbangan.

"Selain PT Angkasa Pura II dan AirNav Indonesia, stakeholder lain yang berkolaborasi di dalam konsep A-CDM adalah pihak ground handling yang menunjang operasional maskapai seperti misalnya melakukan penanganan penumpang, bagasi penumpang pesawat, kargo, hingga menyediakan berbagai peralatan untuk pergerakan pesawat di darat," ujar Awaluddin.

(dna/dna)

Hide Ads