270 Ribu Pekerja Gagal Dapat Subsidi Gaji, Ini Sebabnya

ADVERTISEMENT

270 Ribu Pekerja Gagal Dapat Subsidi Gaji, Ini Sebabnya

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 18 Jan 2021 16:04 WIB
Ilustrasi THR
Foto: Muhammad Ridho
Jakarta -

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyebut ada 110.762 pekerja yang belum menerima bantuan subsidi upah/gaji gelombang 1 dan 159.727 pekerja di gelombang 2. Jadi, totalnya adalah 270.489 pekerja.

Ida menjelaskan ada 8 penyebab mengapa subsidi gaji tidak tersalurkan mencapai 100%, yang mana realisasinya hanya 98,91%.

"Kami bisa menjelaskan bahwa penyebab rekening belum tersalurkan, yang pertama ada duplikasi, ada rekening ganda atau double," kata Ida dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Senin (18/1/2021).

Kemudian yang kedua disebabkan rekening tidak valid, yakni nama yang terdaftar sama tidak sama.

"Misalnya contoh tulisan namanya Muhammad dan Muhamad, Agus Triyanto Pamungkas tertulis Agus T Pamungkas, ini menyebabkan menjadi tidak valid.

Penyebab ketiga lantaran rekening ditutup oleh pemilik rekening atau pihak bank karena ada masalah. Keempat, rekening tidak terdaftar di kliring, yang mana bank penerima tidak ikut dalam sistem kliring nasional.

Kemudian yang kelima rekening pasif. Ini disebabkan rekening tidak ada transaksi dalam jangka waktu tertentu. Lalu yang keenam disebabkan rekening tidak sesuai dengan NIK, yang mana data NIK di bank tidak sesuai dengan data NIK penerima subsidi.

"Kemudian yang ketujuh dibekukan, rekening terblokir, contohnya sedang dalam proses penggantian kartu chip misalnya," sebut Ida.

Kemudian yang ke delapan adalah cut-off akhir tahun pada tanggal 30 Desember 2020, yang mana seluruh dana harus kembali ke kas negara.

Terkait poin kedelapan, pihaknya saat ini sedang dalam proses rekonsiliasi data dengan bank penyalur terkait BSU yang belum tersalurkan per 30 Desember.

"Jadi, ini beberapa penyebab kenapa tidak bisa 100% tersalurkan, karena alasan yang saya sampaikan tadi," tambah Ida.

(toy/zlf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT