4 Juta Dosis Vaksin Corona Siap Disuntikkan ke Orang RI Mulai Februari

4 Juta Dosis Vaksin Corona Siap Disuntikkan ke Orang RI Mulai Februari

Hendra Kusuma - detikFinance
Minggu, 24 Jan 2021 07:04 WIB
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/1/2021). Sebanyak 15 juta dosis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses oleh Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Sedangkan untuk bahan baku, Bio Farma akan menerima sebanyak 140 juta dosis, yang akan diterima secara bertahap. Tahap pertama pengiriman bahan baku ini, sudah kami terima sebanyak 15 juta dosis pada 12 Januari 2021 yang lalu.

Untuk pendistribusian vaksin Bio Farma bersama anggota PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk, sudah memiliki 48 cabang atau warehouse yang ada di seluruh Indonesia.

"Hal ini bisa kita optimalkan, dalam sisi teknologi, Bio Farma sudah menyiapkan digital solution yang bersifat end-to-end mulai dari pabrik produksi, proses distribusi dan sampai di tujuan akhir seperti fasilitas kesehatan, dan proses pendistribusian Ini, dapat di monitor real time di Command Center Holding BUMN Farmasi," terang Honesti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi Indonesia membutuhkan vaksin COVID-19 untuk 181,5 juta penduduknya, atau setara dengan 426 juta dosis dengan catatan 2 kali suntik. Untuk mengantisipasi kelangkaan pasokan vaksin COVID-19 dari produsen, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Permenkes Nomor HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Dari Permenkes tersebut, supply vaksin akan didapat dari hasil produksi PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech dan Sinovac Life Sciences Co., Ltd dan Novovax. Tentunya keseluruhan vaksin COVID-19 tersebut, harus melaporkan hasil Uji Klinis 1 sampai dengan 3, dan mendapatkan EUA dari Badan POM.

ADVERTISEMENT

Untuk dapat memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 yang dibutuhkan oleh Indonesia, Bio Farma sudah melaksanakan amandemen supply agreement yang ditandatangani oleh Honesti Basyir pada 30 Desember 2021, dengan perusahaan farmasi asal Kanada, AstraZeneca, dan Novovax, masing-masing sebanyak 50 juta dosis. Untuk AstraZeneca, diperkirakan akan mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) pada dari Badan POM pada April 2021

Sedangkan untuk Novovax akan mulai dipasok pada Q2 2021 melalui anggota Holding BUMN Farmasi, Indofarma, diperkirakan akan mendapatkan EUA dari Badan POM pada Mei 2021. Sehingga total yang sudah diamankan dari kedua perusahaan tersebut untuk Indonesia sebanyak 100 juta dosis. Selain dengan dua perusahaan tersebut, Bio Farma juga akan direncanakan menandatangani supply agreement dengan Pfizer Biontech.


(hek/zlf)

Hide Ads