Investor Asing Mulai Tinggalkan AS, Kini Lirik China

Investor Asing Mulai Tinggalkan AS, Kini Lirik China

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 25 Jan 2021 09:58 WIB
FILE - In this Sept. 25, 2015, file photo, a military honor guard await the arrival of Chinese President Xi Jinping for a state arrival ceremony at the White House in Washington. China on Tuesday, Dec. 8, 2020, lashed out at the U.S. over new sanctions against Chinese officials and the sale of more military equipment to Taiwan. (AP Photo/Andrew Harnik, File)
Foto: AP Photo/Andrew Harnik, File
Jakarta -

Investor asing saat ini banyak yang ingin pergi dari Amerika Serikat (AS) dan melirik China yang dinilai lebih baik dalam penanganan pandemi COVID-19.

Mengutip CNN investasi asing langsung di AS tercatat menurun 49% menjadi US$ 134 miliar sepanjang 2020. Sebaliknya investasi asing langsung di China tercatat tumbuh 4% menjadi US$ 163 miliar pada 2020.

Tahun lalu merupakan kali pertama dalam sejarah investasi asing di China melebihi investasi asing di AS. PBB mengungkapkan China saat ini mendapatkan investasi asing terbesar di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang, COVID-19 juga menjadi salah satu penyebab turunnya investasi asing di AS. Namun jauh sebelum Corona melanda, investasi asing di AS juga sudah mulai menurun..

Padahal 2015 lalu investasi AS tercatat mencapai level tertinggi yakni US$ 440 miliar. Data dari Departemen Perdagangan AS menyebutkan banyak kebijakan perdagangan yang dikeluarkan mantan Presiden AS Donald Trump banyak membuat kecewa para investor.

ADVERTISEMENT

Penurunan investasi asing di AS yang paling tinggi berasal dari perdagangan grosir, jasa keuangan dan manufaktur. Kemudian untuk merger dan akuisisi internasional dan penjualan aset ke investor asing turun 41%.

Sementara itu pertumbuhan ekonomi China dan pemulihan pandemi yang cepat membuat China menjadi negara yang banyak dilirik investor. Investor menilai lockdown ketat dan pelacakan infeksi virus yang dilakukan China merupakan langkah yang tepat.

"Kemampuan China mengendalikan penyebaran virus ini membantu untuk menstabilkan investasi setelah lockdown," tulis laporan tersebut dikutip Senin (25/1/2021).

Selain China, investasi asing ke India tercatat mengalami peningkatan. Pada 2014 investasi asing di India tercatat kurang dari US$ 25 miliar. Kemudian sebelum Perdana Menteri Narendra Modi mengambil alih kekuasaan menjadi US$ 57 miliar tahun lalu.

Menurut laporan PBB pertumbuhan disebabkan kebijakan pemerintah yang welcome dengan investasi asing. Sehingga perusahaan seperti Ikea dan Uniqlo membuka toko.

"Kemudian di bawah kepemimpinan Narendra Modi yang memiliki kampanye "Make in India" turut mengerek investasi asing hingga 13% tahun lalu," tulisnya.

Di beberapa negara seperti Inggris dan Italia mengalami penurunan investasi hingga 100%. Kemudian Rusia turun 96%, Jerman 61% dan Brasil anjlok 50%.

Selanjutnya Australia, Prancis, Kanada dan Indonesia juga mengalami penurunan investasi asing.

(kil/zlf)

Hide Ads