Pandemi COVID-19 telah memberi dampak pada ekonomi dunia. Orang-orang terkaya dunia tak luput dari dampak pandemi ini.
Namun, kekayaan mereka orang cepat pulih. Bahkan, kekayaan yang dikumpulkan orang terkaya di dunia ini bisa digunakan untuk vaksinasi orang di seluruh dunia.
Mengutip HuffPost, Senin (25/1/2021), menurut laporan yang dirilis Oxfam, 1.000 miliarder dunia telah kehilangan sekitar 30% kekayaan mereka karena pandemi COVID-19. Pada akhir November, kekayaan mereka mulai pulih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang terkaya di dunia butuh waktu kurang dari 10 bulan untuk memulihkan kerugian finansial yang diakibatkan oleh pandemi. Sementara, dalam laporan tersebut dijelaskan butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk orang termiskin di dunia.
"Sementara minoritas kaya telah mengumpulkan kekayaan besar sebelum dan selama pandemi, mayoritas penduduk dunia telah berjuang untuk bertahan hidup dengan upah miskin dan tanpa akses ke perawatan kesehatan atau pendidikan yang layak," Paul O'Brien, wakil presiden Oxfam America.
Pandemi menjadi ancaman karena menunda kemajuan lebih dari dua dekade untuk penurunan kemiskinan global. Bank Dunia memperkirakan lebih dari 200 juta orang jatuh ke dalam kemiskinan akibat pandemi.
Menurut perhitungan Oxfam berdasarkan data kemiskinan Bank Dunia, data kekayaan dari Credit Suisse dan daftar Forbes Billionaires, 10 orang terkaya di dunia termasuk CEO Amazon Jeff Bezos dan pendiri Tesla Elon Musk kekayaannya bertambah US$ 540 miliar dalam tiga kuartal terakhir 2020.
Jika mereka menyerahkan US$ 80 miliar, mereka dapat membuat jutaan orang yang terancam itu tetap berada di atas garis kemiskinan selama satu tahun sementara ekonomi dibangun kembali. Dengan sisa keuntungan tahun 2020 mereka, 10 miliarder ini dapat membayar untuk kedua putaran vaksin COVID-19 untuk setiap orang di bumi.
Oxfam menggunakan data Organisasi Kesehatan Dunia untuk memperkirakan biaya sekitar US$ 9 per dosis dengan total pengeluaran US$ 141,2 miliar untuk 7,8 miliar penduduk dunia.
(acd/ara)