Melalui mekanisme pendaftaran online dan sistem antrean ini, KAI Commuter memberlakukan kuota peserta uji coba untuk setiap stasiunnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kepadatan di stasiun dan menjaga jarak aman atau physical distancing di stasiun maupun kereta. KAI Commuter menghimbau masyarakat hanya datang ke stasiun untuk mengikuti uji coba KRL apabila telah mendapatkan kuota peserta/antrian dari aplikasi KRL Access.
"Selain memiliki jatah kuota/antrian untuk mengikuti perjalanan KRL Uji Coba, calon peserta juga wajib memiliki tiket yang sesuai untuk naik KRL. Masyarakat dapat menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) yang dengan mudah didapatkan di seluruh loket stasiun dengan harga Rp 30.000,- sudah termasuk saldo Rp 10.000," ucapnya.
Selain KMT, masyarakat juga dapat menggunakan dengan menggunakan kartu uang elektronik dari bank yang sudah bekerja sama KAI Commuter yaitu Emoney Mandiri, BRIZZI BRI, Tap Cash BNI, dan Flazz BCA. Setiap KMT atau kartu uang elektronik bank juga hanya berlaku untuk satu orang. Pada masa uji coba, tarif perjalanan yang dikenakan adalah Rp 1 untuk setiap perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para calon peserta juga harus mempersiapkan diri untuk mengikuti berbagai protokol kesehatan di stasiun dan kereta. Protokol ini termasuk pengukuran suhu tubuh, wajib menggunakan masker kain tiga lapis atau masker kesehatan, mencuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL, serta menjaga jarak.
"Lewat uji coba ini nantinya, KAI Commuter berharap mendapat masukan seluas-luasnya dari masyarakat untuk terus memaksimalkan layanan KRL Yogyakarta-Solo agar dapat menjadi pilihan transportasi terbaik bagi para penglaju di wilayah ini," ujarnya.
(hns/hns)