Jakarta -
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menerbitkan instrumen obligasi negara ritel (ORI) seri 019 atau ORI019. Surat utang negara ini ditawarkan secara online.
Surat utang ini dapat menjadi alternatif investasi bagi masyarakat dan sudah bisa dibeli mulai hari ini. Pemerintah pun mengajak masyarakat untuk terlibat dalam memenuhi anggaran pembiayaan yang tercantum di APBN tahun anggaran 2021. APBN 2021 masih didesain defisit, yang artinya masih ada selisih yang harus ditambal dengan utang atau pembiayaan lantaran penerimaan lebih kecil dibandingkan belanja negara.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman mengatakan, penerbitan ORI019 ini adalah upaya pemerintah memenuhi target kebutuhan pembiayaan negara di tahun 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luky mengatakan, masa penawaran ORI019 dibuka tanggal 25 Januari 2021 pukul 09.00 WIB dan ditutup pada tanggal 18 Februari 2021 pukul 10.00 WIB. Kupon ORI019 ditetapkan 5,57% fixed rate atau kupon tetap.
Adapun hasil dari penerbitan ORI019 ini akan dimanfaatkan untuk beberapa kegiatan prioritas, salah satunya program vaksinasi COVID-19.
"Termasuk untuk upaya penanganan dan pemulihan dampak dari pandemi Covid, salah satunya program vaksinasi yang sedang dicanangkan pemerintah," kata Luky.
Klik halaman selanjutnya untuk cara pembelian ORI019.
Direktur Surat Utang DJPPR Kementerian Keuangan, Deni Ridwan mengatakan ORI019 sangat cocok untuk para milenial. Sebab, biaya minimal investasi atau pembelian sebesar Rp 1 juta dan maksimalnya Rp 3 miliar.
"ORI019 ini suatu instrumen yang tradeable, ini sangat menarik dengan situasi pandemi masih bisa dijual di secondary market. Kuponnya fixed 5,57%, ini menarik kalau dibandingkan alternatif instrumen lain," kata Deni.
Dia mencontohkan, dengan berinvestasi senilai Rp 1 juta rupiah maka para investor sudah mendapatkan imbal hasil sebesar 5,57% darisurat utangyang dibeli, dan akan diterima tanggal 15 setiap bulannya. Adapun tanggal jatuh tempo ORI019 ini ditetapkan tanggal 15 Februari 2024.
Bagi masyarakat yang ingin berinvestasi di ORI019, Deni menyebut bisa langsung menghubungi 26 mitra distribusi penjualan yang terdiri dari 16 perbankan, 4 perusahaan efek, 3 perusahaan efek khusus, dan 3 perusahaan fintech.
Menurut Deni, ORI019 sangat cocok untuk para generasi rebahan. Sebab, proses pembeliannya dilakukan secara online sehingga tidak perlu lagi datang ke kantor mitra distribusi.
"Semua bisa dilakukan online, untuk generasi rebahan ini sangat sesuai, karena tidak perlu keluar rumah bisa berinvestasi melalui gawai," ungkapnya.
Cara berinvestasi di ORI019, pertama-tama calon investor bisa menghubungi mitra distribusi. Di sini, setidaknya ada empat tahap yaitu registrasi atau mendaftar, pemesanan, pembayaran, dan settlement atau konfirmasi. Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.
"Pendaftaran di sini untuk mendapatkan SID (single investor identification), rekening surat berharga, dan rekening dana," kata Deni.
"Setelah tu pemesanan dan semua bisa dilakukan online," tambahnya.
Jika masyarakat yang berminat membeli ORI019 bisa menghubungi 26 mitra distribusi yang telah ditetapkan pemerintah. Sebanyak 26 mitra distribusi tersebut adalah Bank BCA, Bank OCBC NISP, Bank Mandiri, Bank Panin, Bank BNI, Bank Danamon Indonesia, Bank Permata, Bank HSBC Indonesia, Bank BRI, Bank UOB Indonesia.
Selanjutnya, Bank BTN, Bank Commonwealth, Bank Maybank Indonesia, Bank DBS Indonesia, Bank CIMB Niaga, Bank Victoria International.
Ada juga mitra yang berasal dari perusahaan efek seperti PT Trimegah Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas.
Sementara dari perusahaan efek khusus ada PT Bareksa Portal Investasi, PT Star Mercato Capitale (Tanamduit), PT Nusantara Sejahtera Investama (Invisee).
Ada juga perusahaan financial technology peer-to-peer lending sepert PT Investree Radhika Jaya (Investree), PT Lunaria Annua Teknologi (Koinworks), dan PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku).