Eiger dianggap membuat kesalahan ceroboh (blunder) karena kurang matang merespons konsumen. Aksi itu dinilai setelah pihaknya mengirim 'surat cinta' alias peringatan ke salah satu YouTuber yang telah mereview produknya di channel YouTube.
Berikut 3 faktanya:
1. Eiger Blunder
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pakar Marketing, Yuswohady menilai Eiger blunder. Seharusnya, dia tidak menentang konsumen karena mereka punya kemampuan besar untuk memberikan pendapatnya lewat sosial media.
"Enggak (strategi marketing), itu sangat berisiko karena ini di Eiger bikin jelek. Jadi ini blunder, kekeliruan dari Eiger. Saya kira kalau dia bereksperimen sebagai strategi untuk meningkatkan awareness itu sangat berisiko, sangat berbahaya, jadi saya kira Eiger nggak akan berani untuk bereksperimen itu," kata Yuswohady, Jumat (29/1/2021).
Jika pun Eiger merasa tidak puas, harusnya pihaknya melakukan pendekatan personal kepada Youtuber tersebut dan tidak mengirimkan pesan secara tertulis yang berpeluang membuat kasus itu diviralkan.
"Jadi bisa telepon atau diajak ketemu. Kalau tertulis pasti akan menimbulkan kehebohan dan pasti akan menimbulkan simpati dari konsumen yang lain yang membela," sebutnya.
2. Awal Kasus Bermula
Jadi YouTuber @duniadian ngaku dapat email dari Eiger pada 23 Desember 2020. Dia membagikan foto surat itu disertai caption kecewanya pada 27 Januari 2021 dan langsung viral.
Dia keberatan karena review yang dibuat menggunakan alatnya sendiri dan bukan endorse, tapi malah dikomplen karena kualitas video dianggap kurang bagus sehingga produk Eiger jadi terlihat kurang oke.
"Halo @eigeradventure. Jujur kaget saya dapat surat begini dari anda. Lebih kaget lagi baca poin keberatannya. Saya kan review produk gak anda endorse. Kalau anda endorse atau ngiklan boleh lah komplen begitu. Lha ini beli, gak gratis, lalu review pake alat sendiri," cuitnya.
Simak Video "Permintaan Maaf Eiger Usai Gaduh 'Surat Cinta' untuk YouTuber"
[Gambas:Video 20detik]