"Ke depan untuk perekonomian tahun 2021 ini kita akan terus mengawal dan diperkirakan trennya akan membaik didukung dengan kemajuan penanganan COVID termasuk vaksinasi," kata dia dalam konferensi pers virtual Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin (1/2/2021).
Pemulihan ekonomi global mulai ditunjukkan di berbagai negara meskipun diakuinya tetap harus ada kewaspadaan terhadap munculnya jenis COVID-19 baru.
"Ekonomi global seperti yang diperkirakan oleh beberapa lembaga multilateral diperkirakan akan bertumbuh di kisaran 5% pada tahun 2021. Dan ini diharapkan akan menaikkan volume perdagangan internasional dan juga mendorong perbaikan harga komoditas global," paparnya.
Dari sisi ketidakpastian pasar keuangan, diperkirakan akan menurun seiring dengan ekspektasi perbaikan kinerja ekonomi global, juga dengan kebijakan fiskal pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden yang baru dilantik, serta ditopang likuiditas global yang relatif besar dan suku bunga yang tetap terjaga rendah.
Perkembangan dari aspek global dan juga kondisi keuangan global, dijelaskannya telah mendorong aliran modal ke negara-negara berkembang, dan itu ikut menopang penguatan mata uang berbagai negara termasuk rupiah di Indonesia.
Dari sisi domestik, Sri Mulyani menjelaskan perkembangan sejumlah indikator dini atau early indicators hingga akhir Desember 2020 juga mendukung konfirmasi arah pemulihan ekonomi domestik yang akan berlanjut.
"Hal ini tercermin pada perbaikan, antara lain purchasing Manager indeks atau PMI manufaktur yang bahkan hari ini sudah meningkat dan terkuat dalam 6 tahun terakhir, dan Indeks Keyakinan Konsumen yang juga menguat," sebutnya.
Dari sisi sektoral, perbaikan terlihat dan terjadi pada sektor-sektor yang mendukung kebutuhan primer, yang mendukung kondisi kenormalan baru, dan yang mendukung penanganan COVID-19, serta beberapa sektor yang mendukung kegiatan ekspor yang mulai menunjukkan pemulihan.
Prospek dari kecepatan pemulihan ekonomi ini menurutnya sangat dipengaruhi oleh perkembangan COVID-19 dan vaksinasi, dan tidak lupa disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Itu akan sangat mendukung pemulihan ekonomi karena akan membuat penyebaran COVID-19 terkendali.
"Dengan demikian protokol kesehatan dan kemampuan mengendalikan COVID-19 serta suksesnya vaksinasi akan menjadi persyaratan yang perlu bagi pulihnya proses pemulihan ekonomi nasional secara berkelanjutan," tutup Sri Mulyani.
(toy/dna)