Kepala Dinas Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah Sunarti mengatakan lahan food estate Kalimantan Tengah mengalami perkembangan positif. Menurutnya, hal ini turut memberikan dampak signifikan bagi daerah.
"Fakta di lapangan adanya food estate, infrastruktur yang menunjang ekonomi terbangun. Progresnya dapat dilihat, jalan desa diperbaiki, irigasi, dan aktivitas produksi didukung dengan optimal," kata Sunarti dalam keterangan tertulis, Kamis (4/2/2021).
Khusus di lahan sawah, lanjutnya, telah terjadi kenaikan provitas lahan milik petani. Setidaknya terjadi pertambahan hasil panen 1-2 ton per hektare, akibat sentuhan teknologi benih dan mekanisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Petani kami kini merasakan dampak yang positif. Bila ada kekurangan di satu dua titik adalah hal yang wajar. Food estate masih terus berkembang," tegasnya.
Mengenai isu gagal panen, Sunarti menilai sebagai perhatian masyarakat pada perkembangan food estate di Kalteng. Ia menjadikan ini sebagai kritik perbaikan untuk lebih intensif lagi melihat lapangan. Namun dirinya keberatan bila kejadian tersebut digeneralisir seolah menjadi kegagalan panen secara makro dan menganggap tidak mewakili luasan pertanaman.
"Yang terjadi adalah panen cepat akibat tanaman rubuh dan terendam. Terpaksa segera dipanen, pantas bila hasilnya belum optimal. Berbeda bila dilihat pada lahan lain yang pertanamannya sudah tepat," tegasnya.
Sunarti menambahkan lahan yang dianggap gagal panen pun hanya luasan kecil pada titik tertentu. Sehingga, imbuhnya, tidak fair bila dibandingkan luasan pertanaman yang telah siap panen yang mencapai puluhan ribu hektare.
"Kita akan tetap menjadi perhatian, terutama cara bertanamnya harus diubah. Yang tanaman rubuh itu ditanam dengan sistem tabur, sehingga akarnya tidak cukup kuat menahan angin. Kita terus edukasi petaninya," tutupnya.
Tonton Video: Jokowi Minta Gubernur Permudah Perizinan Terkait Food Estate
(akn/hns)