Tenaga Kerja Sektor Pertanian Meningkat Kala Pandemi, Ini Datanya

Tenaga Kerja Sektor Pertanian Meningkat Kala Pandemi, Ini Datanya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 08 Feb 2021 15:58 WIB
Sejumlah petani memanen padi di Cikarang, Jawa Barat. Meski panen kali ini terbilang cukup, tapi para petani ini tetap menjerit. Kenapa?
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bekerja di sektor pertanian menjadi pekerjaan pilihan utama masyarakat selama masa pandemi COVID-19. Dia memaparkan, datanya jumlah tenaga kerja sektor pertanian meningkat 2,23% selama pandemi COVID-19.

"Pada masa pandemi COVID-19, ternyata bekerja di sektor pertanian menjadi pilihan utama masyarakat. Hal ini terlihat dari jumlah tenaga kerja sektor pertanian meningkat 2,23% dibandingkan tahun sebelumnya," papar Syahrul dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Senin (8/12/2021).

Syahrul juga mengatakan Nilai Tukar Petani (NTP) yang menjadi indikator kesejahteraan para petani juga terus meningkat. Di bulan Januari 2021, angkanya meningkat meski sangat tipis, atau sekitar 0,001% menjadi 103,26 poin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal yang menggembirakan juga terlihat dari indikator NTP, data terbaru BPS memperlihatkan NTP pada bulan Januari 2021 mencapai 103,26 atau naik 0,01% jika dibanding NTP pada bulan sebelumnya," ujar Syahrul.

Dia juga mengungkapkan sektor pertanian saat ini bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, secara statistik sektor pertanian terus tumbuh 1,75% selama setahun terakhir. Padahal ekonomi Indonesia minus 2,07%.

ADVERTISEMENT

"Data BPS memperlihatkan PDB pertanian triwulan IV-2020 tumbuh 2,59%. Begitu pula selama satu tahun terakhir PDB pertanian juga tumbuh positif 1,75% di tengah terjadinya kontraksi ekonomi Indonesia tahun 2020 yang mencapai 2,07%," ujar Syahrul.

Dia menambahkan ekspor produk pertanian juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Nilai ekspor kumulatif selama Januari-Desember 2020 mencapai Rp 451,8 triliun atau meningkat 15,79% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 390,2 triliun.

(hal/ara)

Hide Ads