Gegara Kudeta, Perusahaan Besar Pada 'Kabur' dari Myanmar

Gegara Kudeta, Perusahaan Besar Pada 'Kabur' dari Myanmar

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 10 Feb 2021 17:15 WIB
Kudeta Militer Luapkan Ancaman Konflik Antaretnis di Myanmar
Foto: DW (News)

Negara-negara yang paling dipertaruhkan dari ketidakstabilan adalah Singapura. Yoma Strategic Holdings Ltd., konglomerat terdaftar di Singapura yang mendapatkan hampir semua pendapatannya dari Myanmar, anjlok sepertiga tahun ini.

Kirin mengakhiri kemitraan usaha patungannya dengan pembuat bir terbesar negara Myanma Economic Holdings Public Co., yang memiliki hubungan dengan militer. Perusahaan tidak berencana sepenuhnya keluar dari negara itu, di mana operasinya hanya menyumbang 1,7% dari pendapatan pada 2019.

Lim Kaling, investor pendiri perusahaan game Razer yang berbasis di Singapura, melepaskan sepertiga sahamnya dalam usaha patungan yang memiliki RMH Singapore Pte Ltd. RMH memiliki 49% dari Virginia Tobacco Co di Myanmar, sementara Myanma Economic Holdings Ltd dimiliki oleh militer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amata Corp. Pcl salah satu pengembang lahan industri terbesar di Thailand, menunda beberapa rencana investasi setelah mendapat persetujuan dari pemerintah untuk melanjutkan beberapa proyek.

"Prospek investasi Myanmar tidak terlihat bagus. Kemungkinan sanksi oleh komunitas Internasional pasti akan mempengaruhi kepercayaan perusahaan asing," kata Kepala Pemasaran Perusahaan, Viboon Kromadit.


(aid/fdl)

Hide Ads