Pemerintah per hari ini sudah menyelesaikan pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang akan mengelola dana sovereign wealth fund (SWF). Hal itu seiring dengan pembentukan dewan direksi LPI yang baru saja selesai dan diperkenalkan Presiden Joko Widodo.
Selanjutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku ex-officio dewan pengawas LPI mengatakan pemerintah akan menyuntikkan dana sebagai langkah awal memberikan modal untuk LPI.
Total dananya menurut PP 74 tahun 2020 adalah sebesar Rp 75 triliun di akhir tahun 2021. Dia menjelaskan modal itu sudah diberikan melalui penyertaan modal negara alias PMN di tahun 2020 sebesar Rp 15 triliun. Kemudian, di tahun ini LPI juga mendapatkan Rp 15 triliun dari PMN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasar PP 74 tahun 2020 soal modal awal LPI, kita memasukkan melalui PMN di 2020 Rp 15 triliun, dan di 2021 juga akan dicadangkan Rp 15 triliun. PP 74 2020 memandatkan modal LPI akan mencapai Rp 75 triliun pada akhir 2021 secara bertahap, ini sedang dilakukan pemerintah," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual lewat akaun YouTube Sekretaris Presiden, Selasa (16/2/2021).
Sri Mulyani menjelaskan Rp 45 triliun sisa modal yang dibutuhkan LPI akan diberikan dengan cara melakukan penyertaan saham inbreng dari kekayaan negara yang dipisahkan.
"Plus Rp 45 triliun dalam bentuk saham inbreng. Itu modal awal LPI ini untuk memulai bisa berbicara technical detail dengan calon partner," ujar Sri Mulyani.
Selain melakukan penyertaan modal, Sri Mulyani mengatakan dewan pengawas yang terdiri dari dirinya dan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai ex-officio dan tiga orang dewan pengawas dari kalangan profesional sudah menyiapkan aturan awal bagi jalannya operasional jajaran direksi.
"Sampai hari ini kita memasukkan penyertaan modal pemerintah di dalam rangka menjalankan LPI ini. Dewan Pengawas juga sudah bertemu, kita berlima sudah siapkan aturan awal dewan pengawas bagi LPI untuk bisa berjalan," kata Sri Mulyani.
Kini menurut Sri Mulyani, fokus jajaran direksi LPI adalah untuk membentuk 'rumah' alias organisasi LPI sebagai instrumen investasi yang baik. Di sisi lain, jajaran direksi akan langsung melakukan follow up pada beberapa pernyataan ketertarikan investasi yang sudah banyak berdatangan.
"Kami fokus selesaikan rumahnya sambil bicara teknis soal investasinya dulu. Sudah ada beberapa fund yang ungkapkan expression of interest, bahkan surati saya dan Pak Erick secara langsung, ada indikatif angkanya juga. Nanti board of director akan follow up," ujar Sri Mulyani.
Namun dirinya enggan menyebutkan dari pihak mana saja yang mengungkapkan ketertarikan tersebut. "Memang banyak expression of interest, tapi belum bisa kami disclose," katanya.
(hal/ara)