Pemerintah telah membentuk holding BUMN farmasi dengan salah satu tujuannya ialah untuk mengurangi bahan baku obat. Sebab, sebanyak 90 hingga 95% bahan baku obat obat saat ini masih impor.
Untuk memangkas impor ini, anggota holding PT Kimia Farma Tbk telah membangun fasilitas bahan baku obat (BBO) di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pihak Kimia Farma berharap, bisa menekan impor hingga 23% di 2024 dengan sejumlah pengembangan BBO lainnya.
"Kita harapkan akan menurunkan impor BBO hingga sekitar 23% di tahun 2024 dengan terus melakukan pengembangan BBO lainnya," kata Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo dalam keterangan tertulis, Selasa (16/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam pengembangan BBO, PT Kimia Farma Tbk menjalin kerja sama dengan perusahaan dari Korea Selatan yaitu Sung Wun Pharmacopia Co Ltd, yang memiliki kapabiltas riset pengembangan BBO serta memberikan kesempatan bagi para SDM kami untuk memperoleh transfer knowledge dan transfer technology dalam pengembangan dan produksi BBO, " sambung Verdi.
Dalam mewujudkan kemandirian khususnya kemandirian BBO dalam negeri, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Hal ini mengingat industri BBO di Indonesia bisa terbilang baru dan masih belum banyak industri yang mengembangkan industri BBO.
Beberapa tantangan yang harus dihadapi industri BBO di Indonesia antara lain dari aspek economic of scale, teknologi, SDM dan juga dari sisi regulasi.
"Untuk pengembangan industri BBO ini ke depan, sebagai start up industry tentunya diperlukan dukungan dari seluruh pihak untuk menyelesaikan tantangan industri BBO yang saat ini masih kita hadapi, sehingga ke depan kemandirian industri BBO ini dalam upaya mengurangi ketergantungan impor khususnya impor BBO Farmasi dan penguatan industri farmasi dalam negeri," kata Verdi.
Saksikan juga 'Doni Monardo Targetkan RI Bebas Corona pada Perayaan 17 Agustus':