CEO Robinhood Vlad Tenev tidak lagi pulang ke rumahnya. Tenev memilih untuk menginap di sebuah hotel karena ancaman pembunuhan yang diterimanya soal pemberhentian perdagangan saham GameStop pada akhir Januari.
Robinhood sendiri membatasi perdagangan saham GameStop pada 28 Januari menyusul lonjakan harga saham sebesar 2.000% bulanan yang didorong oleh investor ritel.
Dilansir dari Business Insiders, Rabu (17/2/2021) pengguna Robinhood, termasuk anggota forum Wall Street Bets Reddit yang mendukung reli GameStop, menuduh perusahaan tersebut memanipulasi perdagangan pasar bebas secara tidak adil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa dari reaksi tersebut adalah kekerasan. Tenev menerima ancaman pembunuhan dan menghindari pulang dalam beberapa hari terakhir.
Polisi di Menlo Park, California, mengatakan minggu lalu bahwa segelintir pengunjuk rasa pun telah berulah di markas Robinhood, mereka membuang kotoran anjing di sana dan menggergaji sebuah patung di properti itu.
The Wall Street Journal melaporkan, para investor institusi alias bandar yang bertaruh melawan GameStop pun mengatakan mereka telah menerima ancaman pribadi.
Robinhood mengatakan pihaknya memblokir pembelian saham GameStop untuk memenuhi persyaratan simpanan dari lembaga kliring yang terdaftar di Komisi Sekuritas dan Bursa.
"Untuk lebih jelasnya, keputusan ini tidak dibuat atas arahan pembuat pasar mana pun yang kami tuju atau pelaku pasar lainnya," kata Tenev di Twitter.
Baca juga: Perang Bandar vs Investor Masih Lanjut? |
Lihat juga Video "Nora Alexandra: Ancaman Pembunuhan Berujung Maaf":