Para pedagang Pasar Tanah Abang begitu terdampak pandemi COVID-19. Alhasil omzet mereka pun anjlok .
" Sepi banget pokoknya," ujar Lulu, pedagang pakaian anak di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (19/2/2021).
Berikut curhat pedagang Pasar Tanah Abang di tengah pandemi COVID-19:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Nyicil bayar sewa toko
Omzet minus begitu karena ada biaya sewa toko dan biaya-biaya lain yang harus Lulu keluarkan demi mempertahankan bisnisnya. Pasalnya, dagangan saat masa pandemi pernah tak laku sama sekali pada rentang April-Mei 2020 lalu. Tapi pedagang masih dibebankan biaya sewa toko Rp 6 jutaan per bulan dengan pembayaran minimal 3 bulan sekali.
"Jadi harus bayar Rp 18 juta waktu itu tapi belum ada duitnya. Solusinya masih boleh dagang tapi nyicil bayar sewanya," katanya.
Lulu sendiri mengaku belakangan omzetnya mulai membaik, tapi masih jauh dari biasanya.
"Sekarang ada sih yang beli, ada yang datang ke toko, tapi nggak sebanyak dulu," katanya.
2. Omzet turun sekitar 70%
Pedagang lainnya pun menceritakan hal serupa. Tapi penurunan omzetnya tak sebanyak Lulu.
"Ada kali ya 70% lebih," kata Galih, pedagang sweater dan pakaian pria di Blok B Pasar Tanah Abang.
Rata-rata penjualan Galih sebelum pandemi COVID-19 bisa mencapai sekitar Rp 5-10 juta per hari. Namun, sejak ada pandemi, untuk mencapai Rp 1-2 juta per hari saja sulit sekali.
Paling parah tokonya pernah tak menerima omzet sama sekali di awal-awal pandemi.
"Pernah bener-bener nggak ada yang beli. Kalau sekarang lumayan dah ada yang tanya-tanya dan beli juga," sambungnya.
Sayangnya, menurut Galih pengunjung yang datang ke tokonya itu kebanyakan tak langsung membeli jualannya.
"Ia kebanyakan nanya-nanya aja tapi ada juga yang beli," timpalnya.
3. Harapan atas hadirnya vaksin Corona
Beberapa pedagang Pasar Tanah Abang sudah mulai disuntik vaksin COVID-19. Vaksinasi itu menumbuhkan optimisme para pedagang di sana. Mereka berharap semoga secepatnya pasar Tanah Abang ramai pembeli lagi seperti sebelum pandemi.
"Harapannya kalau bisa laris manis pas lebaran, buat nutupin yang kemarin-kemarin sepi," ujar Rohma, pedagang gamis di Blok F Pasar Tanah Abang.
Rohma mengaku belum divaksinasi tapi ia sudah mendaftar diri untuk dapat giliran segera. Rohma mengaku juga aktif mengajak teman-teman pedagang lainnya yang masih ragu-ragu divaksinasi agar pasar Tanah Abang bisa pulih lagi seperti sebelum pandemi.
"Belum sih, tapi dah daftar, belum tau kapan divaksinnya, nanti nunggu nomor gitu dari petugas," ungkapnya.
Pedagang lainnya yang sudah lebih dulu divaksinasi juga berharap serupa.
"Moga ya ekonomi kita stabil lagi, banyak yang kerja lagi, biar banyak yang beli, pelanggan kita dulu banyak juga pekerja kantor tapi karena kena PHK jadi sedikit pesanannya," ujar Jajang, pedagang setelan jas dan baju kantor di Tanah Abang.
Jajang yang sudah divaksinasi mengaku tak keberatan disuntik duluan. Divaksinasi duluan menurutnya bisa menjadikannya sebagai contoh untuk keluarganya dan membuat mereka percaya kalau vaksin tak berbahaya.
"Ia vaksin duluan, nggak apa-apa, supaya bisa cerita juga ke keluarga di kampung, vaksin tuh nggak bahaya," timpalnya.
(hns/hns)