Makin Banyak Penjual Online, Bagaimana Strategi Bersaingnya?

Makin Banyak Penjual Online, Bagaimana Strategi Bersaingnya?

Nurcholis Maarif - detikFinance
Senin, 22 Feb 2021 15:39 WIB
Ilustrasi jualan online
Ilustrasi jualan online (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Saat ini penjual online kian menjamur dan membuat persaingan pasar jualan online semakin ketat. Setiap penjual perlu strategi yang matang untuk merebut hati konsumen dibanding penjual online lainnya.

Strategi cross-channel antara platform dan media sosial serta beriklan disebut bisa jadi strategi taktik untuk berjualan online. Merchant Education Senior Lead Tokopedia, Pipit Indrawati mencontohkan banyak saat ini mitra penjual di Tokopedia yang sukses menerapkan strategi cross-channel untuk mempromosikan toko dan meningkatkan penjualan.

"Tidak sedikit penjual yang fokus berjualan di Tokopedia, memanfaatkan fitur-fitur promosi/beriklan di dalam platform kami, namun mereka juga membangun basis yang kuat di media sosial," ujar Pipit dalam keterangan tertulis, Senin (22/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Strateginya, mereka memperkuat brand mereka di media sosial dan aktif mengiklankan produk mereka, namun tetap mengarahkan seluruh pembelian ke platform Tokopedia," imbuhnya.

Menurut Pipit, media sosial adalah media komunikasi yang sangat baik di era digital ini, tetapi platform ini tidak didesain untuk berjualan. Bayangkan saja, jika ada 1.000 pesanan yang masuk lewat media sosial, pemilik toko pasti akan kewalahan mengurus pemesanan, mengatur pengiriman, mengecek apakah pembayaran sudah dilakukan secara manual.

ADVERTISEMENT

"Untuk itu, platform marketplace seperti Tokopedia hadir dengan sistem yang memang didesain untuk membantu para pengusaha berjualan. Mulai dari pembayaran, logistik/pengiriman, bahkan untuk komplain pun sudah diatur dengan rapi dalam sistem. Sebagai contoh, Batik Kultur dari Semarang," ujarnya.

"Mereka sangat aktif mempromosikan produk mereka lewat media sosial, namun mereka pun aktif mengarahkan transaksi lewat platform Tokopedia," imbuhnya.

Lebih lanjut Pipit menjelaskan untuk memaksimalkan penjualan, penjual juga dapat memanfaatkan fitur beriklan yang ada di platform marketplace.

Di Tokopedia misalnya, penjual dapat memasang iklan dengan iklan TopAds. Dengan iklan TopAds, produk penjual dapat muncul terdepan di halaman-halaman strategis Tokopedia, seperti di halaman pencarian pembeli.

Selain itu, penjual juga bisa mengirimkan pesan promosi kepada calon pembeli dengan menggunakan fitur Broadcast Chat. Broadcast Chat adalah fitur promosi tepat sasaran karena penjual dapat mengirim pesan promosi langsung ke calon pembeli, yaitu pengikut toko, pembeli potensial yang pernah mengunjungi toko, dan pelanggan setia.

"Beriklan di marketplace bisa sangat membantu penjual untuk mendapatkan konversi ke penjualan karena berada dalam platform/ekosistem yang sama. Bahkan, menurut data internal kami, mayoritas 80% penjual baru mendapatkan order pertama mereka ketika beriklan lewat TopAds," ujar Pipit.

"Dengan TopAds, penjual dapat mempromosikan produk dengan biaya mulai dari Rp 250, Rp 300, dan Rp 350 tergantung kategori," imbuhnya.

Pipit juga mengatakan strategi selanjutnya yang harus dilakukan oleh penjual online ialah menjaga reputasi toko, salah satunya dari ulasan dan bintang yang diberikan pembeli. Menurut Pipit, reputasi toko memang sangat krusial dalam berjualan online.

"Di tengah persaingan pasar yang ketat, konsumen menjadi lebih selektif dalam memilih produk dan toko sebelum melakukan pembelian. Salah satu indikator yang diperhatikan pembeli adalah ulasan pembeli sebelumnya," pungkasnya.

(ncm/ega)

Hide Ads