Generasi milenial semakin melek investasi. Hal ini terbukti dari meningkatnya tren investasi di kalangan milenial terutama selama pandemi. Tapi sebenarnya apa sih investasi dan apa saja keuntungannya?
Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal secara langsung ataupun tidak dengan harapan mendapat keuntungan. Ada banyak sekali jenis investasi, salah satunya reksa dana.
Reksa dana merupakan wadah yang dipergunakan oleh masyarakat pemodal kecil untuk melakukan investasi. Dalam prosesnya, reksa dana akan menampung uang yang diinvestasikan oleh masyarakat pemodal kemudian disalurkan kepada manajer investasi untuk diinvestasikan dalam portofolio kepada instrumen-instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan pasar uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajer investasi (MI) ini merupakan seorang profesional yang perannya cukup kritikal. MI sifatnya bisa perorangan atau perusahaan yang telah mendapat izin usaha dari OJK untuk melakukan usaha sebagai manajer keuangan.
Tugas MI antara lain mengelola aset atau uang investor, melakukan analisis untuk memilih dan menentukan instrumen investasi yang akan dibeli, membuat keputusan pada saat kamu ingin menjual instrumen, dan terakhir melaporkan hasil investasi.
Dengan kata lain reksa dana merupakan langkah aman bagi kamu yang baru dalam dunia investasi agar bisa mendapat keuntungan melalui bantuan manajer investasi sebagai pihak yang melakukan perencanaan untuk mengelola aset kamu di reksa dana.
Reksa dana juga memiliki banyak jenis. Investor harus mengerti betul jenis-jenis reksa dana ini agar dapat menentukan investasi yang tepat untuk dirinya. Adapun jenis reksa dana di antaranya sebagai berikut.
1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang merupakan jenis investasi pada efek yang bersifat utang atau instrumen pasar uang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
Beberapa contoh bentuk instrumen investasi untuk jenis ini seperti deposito berjangka, sertifikat deposito, sertifikat Bank Indonesia, surat berharga pasar uang. Dibandingkan jenis lainnya reksa dana pasar uang memiliki risiko yang relatif lebih kecil.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Jika kamu ingin menghasilkan pengembalian yang stabil maka dapat membeli reksa dana pendapatan tetap. Jenis ini menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% dari jumlah aktivanya dalam bentuk obligasi atau hutang. Untuk risiko reksa dana jenis pendapatan tetap sedikit lebih tinggi dari reksa dana pasar uang.
3. Reksa Dana Saham
Dibandingkan dengan dua jenis reksa dana sebelumnya ini merupakan jenis yang risikonya lebih tinggi tetapi juga memiliki potensi pengembalian dana lebih tinggi.
Reksa dana pendapatan tetap merupakan jenis investasi sekurang-kurangnya 80% dari jumlah aktivanya pada efek yang bersifat ekuitas. Investasi ini bertujuan untuk pertumbuhan harga saham dalam jangka panjang.
4. Reksa Dana Campuran
Terakhir ada reksa dana campuran. Jenis ini memiliki portofolio yang beragam, kamu bisa mengkombinasikan instrumen investasi berbentuk saham dan obligasi. Tujuanya adalah untuk menjaga pertumbuhan harga dan pendapatan.
Tidak heran jenis ini memiliki tingkat risiko yang moderat dengan potensi pengembalian dana lebih tinggi dari jenis reksa dana pendapatan tetap.
Itu dia empat jenis reksa dana beserta tingkat risikonya yang harus kamu pahami terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Meski reksa dana khususnya reksa dana saham punya risiko tinggi, akan tetapi secara umum reksa dana adalah instrumen investasi yang cukup aman dijalankan terutama bagi kamu yang masih awam soal investasi.
Reksa dana juga memiliki beberapa keuntungan seperti, memungkinkan pemodal kecil tetap dapat melakukan investasi bahkan dengan Rp 100.000 saja, mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal untuk menentukan saham-saham berpotensi tinggi.
Dengan reksa dana kamu dapat melakukan efisiensi waktu berkat manajer investasi yang melakukan diversifikasi dan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Berinvestasi di reksa dana memiliki risiko lebih rendah dengan keuntungan bisa mencapai 3-4% setiap tahunya.
Berinvestasi di reksa dana memang memiliki risiko yang lebih kecil. Namun ada beberapa hal juga perlu kamu ketahui sebelum melakukan investasi di reksa dana, seperti terdapat risiko berkurangnya nilai unit penyertaan akibat turunya harga dari efek obligasi, saham,dan surat berharga lainnya.
Kemudian adanya risiko likuiditas atau pengembalian dana oleh pihak manajer keuangan apabila terjadi kondisi krisis ekonomi, bencana alam, dan lainnya juga menjadi risiko yang harus kamu hadapi saat berinvestasi di sini.
Setelah belajar soal reksa dana secara singkat, apakah kamu tertarik untuk mencobanya? Jika iya sekarang kamu bisa beli reksa dana di Tokopedia yang sudah bekerja sama dengan manajer keuangan profesional dan berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya.
Keuntungan lainnya membeli reksa dana di Tokopedia adalah proses pendaftaran mudah, bebas biaya admin, bisa melakuan jual beli sesuka hati 24 jam, dan yang paling penting kamu bisa berpotensi mendapat keuntungan hingga 6,5% setiap tahunya.
(prf/hns)