3 Fakta Pembelaan Pemerintah RI soal Utang Ribuan Triliun

3 Fakta Pembelaan Pemerintah RI soal Utang Ribuan Triliun

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 24 Feb 2021 19:30 WIB
Infografis Utang Pemerintah
Foto: Tim Infografis: Mindra Purnomo

3. Tepis Isu Bayi Tanggung Utang

Yustinus menilai pembahasan mengenai utang negara sering dimanipulasi. Hal itu menurutnya wajar karena orang cenderung takut akan kehilangan.

"Kalau saya meminjman kata ekonom Daniel Kahnemann ini konsep loss aversion. Orang itu mendapat uang Rp 10 ribu menilai lebih sedikit ketmbang kehilangan Rp 10 ribu, meskipun sama-sama Rp 10 ribu. Ada ketakutan dalam kehilangan," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya hal itulah yang membuat masyarakat sering terkecoh soal manipulasi terkait utang. Sehingga percaya tentang pandangan anak bayi yang baru lahir akan menanggung beban utang negara.

Yustinus pun menegaskan bahwa setiap utang negara tentunya akan menjadi beban negara. Utang itu akan dibayar oleh pemerintah melalui pemasukan dari kegiatan ekonomi termasuk pajak.

ADVERTISEMENT

"Rasa takut ini sering kali dimanipulasi seolah-olah utang ini akan menggerus atau mencabut masa depan kita. Seolah-olah bayi baru lahir akan menanggung beban utang. Padahal faktanya yang bayar utang itu ya negara. Dari mana? Dari aktivitas ekonomi yang terus bertambah. Lalu ada pajak di sana sebagian untuk melunasi itu," terangnya.

Dia juga menjelaskan porsi utang negara saat ini jauh lebih aman. Sebab porsi utang negara saat ini mayoritas berasal dari utang, bukan pinjaman.

"Kebalik, kalau dulu pinjaman lebih besar dari utang sehingga ada isu kedaulatan. Sekarang isu kita adalah utang itu 86%, pinjaman hanya 14%," terangnya.



Simak Video "Utang Tembus Rp 6.000 T, RI Hampir Lampu Merah?"
[Gambas:Video 20detik]

(das/ang)

Hide Ads