3 Fakta Investasi Jabon Bodong yang Bikin Rugi Ratusan Miliar

3 Fakta Investasi Jabon Bodong yang Bikin Rugi Ratusan Miliar

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 25 Feb 2021 18:00 WIB
Korban Investasi Jabon Bodong ke Mabes Polri
Foto: Korban Investasi Jabon Bodong ke Mabes Polri (Anisa Indraini/detikcom)

2. Dijanjikan Untung Besar

Korban dijanjikan untung besar dari hasil panen jabon yang katanya akan dilakukan 5 tahun sekali. Investor asal Kalimantan Timur misalnya, Sumaryono mengaku rugi Rp 700 juta sejak ikut investasi jabon pada 2016.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kerugian Rp 700 juta, itu belum imbal hasil. Janji panen 5 tahun, bulan Maret ini harusnya sudah tahun ke-5 dan saya bisa panen. Tapi yang diharapkan menginjak masa panen ternyata di luar harapan," ucapnya.

Tahun ini menjadi tahun kelimanya dan harusnya dia bisa mendapat imbal hasil panen sesuai yang dijanjikan yakni Rp 1,5 miliar. Namun harapan itu harus ditutup rapat-rapat karena GMN telah mengakui pihaknya gagal tanam.

ADVERTISEMENT

"Kalau imbal hasilnya harusnya di tahun ini saya ambil hasilnya sekitar Rp 1,5 miliar. Sekarang kalau sudah begini ya gagal," imbuhnya.

Jadi, skema investasi jabon bodong ini menanam pohon jati dengan iming-iming panen setiap tahun hingga lima tahun sekali. Investor akan mendapat sertifikat kepemilikan pohon, satu pohon jati dihargai Rp 350.000 dan saat panen dijanjikan bisa Rp 1 juta per pohon dengan skema bagi hasil.

Ada juga paket berkelanjutan yang ditawarkan yakni pohon jati yang sudah panen disulap ke produk lain seperti meja-kursi, hingga jam tangan kayu.

3. Berkedok Agama-Go Green

Bujuk rayu lainnya yang dilakukan perusahaan adalah mengkonsepkan agama dengan menyebut bahwa pemilik orang yang taat beribadah. Perusahaan juga disebut telah memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL).

"Kami diyakinkan dengan segala legalitasnya, dengan segala janji hilirnya sudah siap, ekspornya juga sudah disiapkan akhirnya dengan satu gimmick luar biasa bawa-bawa agama 'owner-nya ini soleh, puasa nabi daud' gitu-gitu lah. Akhirnya kita mendukung program ini," bebernya.

Investasi jabon bodong ini juga berkedok program penghijauan demi selamatkan bumi, hingga menghasilkan ekonomi kerakyatan sambil di sisi lain mendapatkan keuntungan.

"Mereka berkedok pada saat itu menyampaikan 'Pak ini kan program penghijauan, bisa menghijaukan bumi, menambah oksigen, nanti kalau panen ini bisa menghasilkan ekonomi banyak orang, ini bisa merancang masa depan orang, sayang kalau nggak ikut," tirunya.


(aid/eds)

Hide Ads