Kak Seto Buka-bukaan Ngadu ke Kantor PUPR Gegara Rumah Kebanjiran

Kak Seto Buka-bukaan Ngadu ke Kantor PUPR Gegara Rumah Kebanjiran

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 26 Feb 2021 07:00 WIB
Kak Seto saat di Petamburan usai bertemu dengan cucu Habib Rizieq
Foto: Kak Seto saat di Petamburan usai bertemu dengan cucu Habib Rizieq (Adhyasta/detikcom)
Jakarta -

Rumah Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto menjadi langganan banjir. Pekan lalu saat terjadi banjir di Jabodetabek, rumahnya yang berada di Tangerang Selatan pun tak luput dari genangan banjir.

Dirinya bercerita sudah tinggal di kompleks perumahan di Tangsel tersebut sejak 1982. Selama itu, tempatnya selalu menjadi langganan banjir.

"Iya, waktu itu salah satu yang saya ingat yang (tergenang) tinggi itu tahun 2002, kalau tidak salah itu 2 meter (air) masuk. Lalu pada waktu Situ Gintung jebol itu kami 3 meter terendam," kata Kak Seto kepada detikcom, kemarin Kamis (25/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hujan Sabtu lalu merendam berbagai titik di Jabodetabek. Syukurnya banjir yang melanda tempatnya tak separah tahun-tahun sebelumnya. Tapi banyak warga sekitar yang bernasib lebih sial, terutama yang rumahnya di dataran lebih rendah.

Dia menjelaskan selama ini kompleks tempat tinggalnya selalu banjir berasal dari luapan air di Sungai Pesanggrahan.

ADVERTISEMENT

"Kalau hujan deras, lalu kiriman (air) dari Bogor, sungai ini meninggi makanya itu akan meluap ke pemukiman warga," sebutnya.

Permintaan Kak Seto ke Kementerian PUPR di halaman selanjutnya.

Lihat Video: BMKG Ingatkan Jabodetabek Siaga Banjir

[Gambas:Video 20detik]




Kak Seto pun baru-baru ini melaporkan kejadian tersebut kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Jarot Widyoko.

"Kemarin baru timnya ada 3 orang langsung melihat, mencatat, memotret dan sebagainya. Mungkin akan segera dilaporkan, mungkin minggu depan apakah Senin atau Selasa, saya mungkin juga akan kembali bertemu dengan Bapak Jarot," ujar Kak Seto.

Dirinya dan warga berharap supaya dibuatkan tanggul. Tujuannya agar air tidak mudah meluap ke rumah-rumah warga.

"Sekarang intinya yang paling utama dibangun tanggulnya saja supaya ditinggikan sehingga air tidak meluap pada waktu sungai itu penuh," tambahnya.

Dia mengatakan bahwa pihak Kementerian PUPR merespons dengan baik keluhan yang dia sampaikan. Sementara Jarot saat dihubungi terpisah mengatakan telah menginstruksikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Bambang Heri untuk menanganinya.

"Pak Seto sudah menyampaikan keluhannya. Kami akan segera tindaklanjuti," kata Heri saat dikonfirmasi.


Hide Ads