Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) kembali terpantau erupsi. Sinabung mulai mengeluarkan guguran awan panas pagi ini, sekitar pukul 06.42 WIB.
Menanggapi hal ini, AirNav Indonesia telah merilis 2 buah ash notam (ASHTAM) atau peringatan bahaya abu akibat aktifitas erupsi Gunung Sinabung tersebut, yaitu ASHTAM 2159 dan ASHTAM 2160.
Manager Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia Yohannes Harry Douglas Sirait mengatakan pilot Wings Air Penerbangan 1248 rute Medan Kuala Namu - Nias Binaka telah melakukan melalui observasi visual pada pukul 08.45 WIB soal kondisi udara di dekat Gunung Sinabung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilot melaporkan bahwa abu vulkanik Gunung Sinabung terlihat sampai dengan ketinggian 12.000 kaki di atas permukaan air laut dan mengarah ke barat, namun dinyatakan tidak signifikan terhadap pergerakan dan jarak pandang pesawat.
"Sampai berita ini disampaikan pukul 11.30 WIB, tidak ada dampak signifkan aktifitas erupsi Gunung Sinabung terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) maupun Cabang Medan," ujar Yohannes dalam keterangannya, Selasa (2/3/2021).
Kendati tidak ada dampak signifikan, AirNav Indonesia tetap melakukan langkah antisipasi antara lain membuat plotting area untuk pesawat terbang menghindari area di sekitar Gunung Sinabung melalui Radar Vector pada cabang JATSC.
Lalu di cabang Medan mengarahkan pesawat yang terbang dari dan menuju Bandar Udara Internasional Kuala Namu menjauhi area di sekitar Gunung Sinabung melalui Radar Vector.
"AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait dan bersiaga terkait perkembangan aktifitas erupsi Gunung Sinabung yang berpotensi mempengaruhi kegiatan operasional penerbangan," ungkap Yohanes.
Simak juga Video: Gunung Api Erupsi Bersamaan, Apa Penyebabnya?