Menyibak Sebab Musabab Jokowi Gaungkan Benci Produk Asing

Menyibak Sebab Musabab Jokowi Gaungkan Benci Produk Asing

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 05 Mar 2021 06:21 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakar tidak khawatir soal dua kasus mutasi virus Corona B117 yang ditemukan di Karawang, Jawa Barat. Menurut Jokowi, dua orang yang terpapar kini sudah negatif.
Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan seruan yang cukup menggegerkan. Dia mengajak semua pihak untuk tak hanya mencintai produk Indonesia, tapi juga benci produk asing.

Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021, dilansir dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/3/2021).

"Branding harus melekat agar masyarakat lebih mencintai produk Indonesia dibandingkan produk luar negeri. Karena penduduk Indonesia, penduduk kita berjumlah lebih dari 270 juta jiwa. Seharusnya adalah konsumen yang paling loyal untuk produk-produk sendiri," ucapnya.

Menurutnya 270 juta jiwa merupakan pasar yang sangat besar bagi sebuah negara. Pasar tersebut harus dijaga agar tidak dikuasai oleh produk-produk asing.

Oleh karena itu dia meminta untuk kembali digaungkan cinta produk Indonesia ditambah juga dengan benci produk asing.

"Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri gaungkan! Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri," tegasnya.

"Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri," tambah Jokowi.

Dengan begitu, Jokowi yakin masyarakat Indonesia yang begitu besar akan menjadi konsumen yang loyal terhadap produk-produk Indonesia sendiri.

Jokowi juga meminta mal dan pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia turut mendukung kampanye cinta produk Indonesia. Salah satunya dengan memberikan ruang strategis untuk produk lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi awalnya meminta Kementerian Perdagangan untuk membuat kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengembangkan pasar produk nasional.

"Misalnya dengan mendukung program bangga buatan Indonesia, bangga buatan Indonesia. Pusat perbelanjaan, mal harus terus didorong, Jakarta sampai ke daerah dorong untuk memberikan ruang bagi produk-produk Indonesia, khususnya UMKM. Jangan sampai ruang depan, lokasi-lokasi strategis justru diisi oleh brand-brand dari luar negeri," tuturnya.

Menurut Jokowi sudah saatnya pusat perbelanjaan dan mal mulai sadar untuk menggeser produk-produk luar negeri dari lokasi strategis di tempatnya. Tujuannya agar dominasi produk asing terhadap produk lokal bisa diredam.

"Ini harus mulai digeser. Mereka digeser ke tempat yang tidak strategis. Tempat yang strategis, lokasi yang baik, berikan ruang untuk brand-brand lokal," tambahnya.

Dia juga menyinggung perdagangan digital yang berlangsung di Indonesia. Menurutnya perdagangan digital yang ada saat ini justru membunuh UMKM.

ADVERTISEMENT

"Baru minggu kemarin saya sudah sampaikan ke pak Menteri Perdagangan, ini ada yang nggak bener ini di perdagangan digital kita, membunuh UMKM. Diperingatkan karena kita harus membela, melindungi dan memberdayakan UMKM kita agar naik kelas. Ini salah satu tugas terpenting Kementerian Perdagangan," tuturnya.

Jokowi mengatakan, memang perdagangan digital merupakan hal yang tidak bisa dihindari dan justru harus dikembangkan. Namun pemerintah tetap harus menciptakan ekosistem e-commerce yang adil dan bermanfaat.

Transformasi digital menurutnya harus tetap menjaga kedaulatan dan kemandirian bangsa. Pelaku usaha dalam negeri tidak boleh menjadi korban perdagangan digital yang tidak adil.

"Negara-negara lain banyak mengalami ini dan kita tidak boleh menjadi korban perdagangan digital yang tidak adil," tuturnya.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pun mengaku pernyataan geram yang disampaikan Jokowi merupakan kesalahan dirinya. Baca di halaman berikutnya.

Tonton video 'Cerita di Balik Seruan Jokowi Ajak Benci Produk Asing':

[Gambas:Video 20detik]



Sebenarnya apakah ajakan tersebut gara-gara Mr Hu? Mr Hu merupakan nama yang tercantum dalam label pengiriman barang yang berasal dari China.

Menteri Perdagangan M Lutfi menjelaskan alasan presiden menyampaikan hal tersebut. Menurut Lutfi hal ini karena laporan terkait keberadaan pelaku e-commerce atau toko online yang menjual produk lintas negara.

Laporan tersebut dia sampaikan kepada Presiden Jokowi sebelum raker berlangsung.

"Perlu diluruskan ada background yang menyertai pernyataan Pak Presiden. Laporan saya ke beliau tentang laporan praktik yang tak sesuai di perdagangan e-commerce. Praktik e-commerce yang mendunia, yang praktik ilegal perdagangan predatory pricing, jadi harga yang membunuh kompetisi," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/3/2021).

Kegiatan dagang ini juga mengancam eksistensi pelaku usaha di dalam negeri. "Saya ingin luruskan, ini laporan saya untuk meminta beliau buka raker perdagangan dua hari lalu, karena kita kehilangan UMKM karena masalah tersebut," tegas dia.

Lutfi juga mengaku salah dengan munculnya pernyataan tersebut. Menurut Lutfi, laporan tersebut memang menimbulkan kekecewaan pada Presiden dan seluruh pihak terkait karena adanya praktik yang tidak adil dalam perdagangan digital.

"Saya mohon kepada rekan media untuk tidak membesar-besarkan permasalahan ini. Yang salah ini adalah Menteri Perdagangan yaitu saya sendiri, karena saya memberikan laporan kepada beliau sesaat sebelum acara dimulai dan ini merupakan bentuk bukan hanya kekecewaan beliau tapi bentuk kekecewaan kita semua karena praktik yang tidak adil ini menyebabkan kerusakan yang masif pada UMKM kita," kata dia.

Sebelumnya juga sempat ramai tagar #SellerAsingBunuhUMKM di Twitter. Ini dipicu keberadaan seller asing yang dijuluki Mr Hu. Seller asing tersebut menjual produk yang didatangkan langsung dari luar negeri sehingga harganya lebih murah dari produk sejenis yang dijual seller lokal Indonesia.


Hide Ads