Saat pandemi COVID-19 melanda dunia tahun lalu, orang-orang berbondong-bondong membeli bahan makanan di toko dan online untuk memenuhi kebutuhannya selama berdiam di rumah. Hal itu membuahkan keuntungan besar bagi supermarket dan toko grosir.
Namun, kini pandemi nyaris setahun dan vaksinasi COVID-19 terus disuntikkan keadaan berubah. Mengutip CNN, Jumat (5/3/2021), penjualan sejumlah perusahaan supermarket di Amerika Serikat (AS) diproyeksi mengalami penurunan.
Tahun ini penjualan jaringan supermarket Kroger turun 3% menjadi 5%. Padahal tahun lalu penjualannya meningkat 14,1%. Perusahaan grosir lainnya juga memperkirakan penurunan penjualan dari tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Amazon Buka Toko Tanpa Kasir di Inggris |
Toko kelontong Grocery Outlet, GO mengatakan penjualan kuartal I-2021 kemungkinan akan turun hingga satu digit dibandingkan tahun lalu yang naik 12,7%. Sprouts Farmers Market (SFM) juga memperkirakan hal yang sama. Padahal tahun lalu penjualan perusahaan melonjak 6,9%.
Walmart (WMT) pun memproyeksikan penjualan akan tumbuh lebih rendah satu digit tahun ini, setelah pertumbuhan 8,6% tahun lalu.
Analis UBS Michael Lasser memperkirakan secara keseluruhan, penjualan bahan makanan tumbuh 11% tahun lalu tetapi akan turun 5% tahun ini. Itu akan menjadi penurunan tahunan pertama dalam 20 tahun.
Penurunan penjualan juga akan mempengaruhi jumlah toko dan karyawan perusahaan. Selama pandemi, untuk memenuhi melonjaknya permintaan perusahaan, banyak yang menambah toko dan merekrut pekerja. Namun, jika kondisi kembali normal kemungkinan perusahaan akan menyesuaikan kembali jumlah toko dan pekerjanya.
Simak juga 'Naik Pesawat Diklaim Lebih Aman Dibanding Belanja di Supermarket':