Jokowi Serukan Benci Produk Asing, Ganjar: Kita Mobilnya 80% Konten Lokal

Jokowi Serukan Benci Produk Asing, Ganjar: Kita Mobilnya 80% Konten Lokal

Angling Adhitya Purbaya - detikFinance
Jumat, 05 Mar 2021 14:50 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (21/1/2021).
Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Semarang -

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ikut angkat suara menanggapi seruan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk benci produk asing. Ganjar menerjemahkan pesan dari Presiden terkait membenci Produk luar negeri sebagai ajakan tegas untuk mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.

"Mungkin kalimat membenci itu, dalam arti untuk menegaskan keberpihakan kita karena faktanya kan tidak semua bisa kita produksi sendiri, namun saya mencermatinya atas narasi yang disampaikan oleh Pak Presiden kalau saya menterjemahkan, ayo pakai produksi dalam negeri secara serius dan memang musti ada insentif yang diberikan," kata Ganjar di rumah dinasnya, Semarang, Jumat (5/3/2021).

Ganjar menjelaskan saat ini produk dalam negeri juga perlu dukungan termasuk produk yang dihasilkan UMKM. Salah satu dukungan atau insentif yaitu dengan membeli produk mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Umpama dia harus masuk ke e-katalog, ya itu dipermudah. maka kita punya aplikasi nanti yang kita siapkan namanya Blangkon Jateng, itu nanti kita pakai untuk memudahkan penunjukkan langsung (barang) yang di bawah Rp 200 juta tapi transparan dan ini kita pakai untuk membeli produk dalam negeri dan sebenarnya kita hanya butuh praktek saja, kalau Pak Presiden bilang gitu mau nggak ikut kita?" ujarnya.

Salah satu yang diterapkan di lingkungan kerjanya, lanjut Ganjar, yaitu dengan mewajibkan pegawai memakai baju tradisional setiap hari Kamis. Hal itu tentu merangsang produksi busana lokal meski ada bahan luar negeri misalnya pewarna yang terkandung di dalamnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau mobil, mau nggak ikut Jawa Tengah? kita mobilnya yang 80% sudah lokal konten, saya nggak akan sebut merk sih. Jadi artinya kalau kita mau, kita bisa," tegasnya.

Dukungan lainnya antara lain dengan digunakannya Genose untuk alat tes COVID-19. Alat itu buatan anak bangsa, maka hal seperti itulah yang menjadi dukungan dan perlindungan bagi produk lokal.

"Kalau itu semua sudah, maka sebenarnya beberapa intensif yang diberikan kepada masyarakat ya kita harus membeli, kita harus memproteksi, dalam arti keberpihakan kita untuk ayo kita pakai, ayo kita gunakan. Nah selebihnya, derivatnya (turunannya) adalah ayo seluruh kekuatan yang bisa kita lakukan dari produk dalam negeri itu betul-betul didampingi, betul-betul dievaluasi, kasih insentif agar mereka kemudian bisa menjadi sesuatu yang menarik," tandas Ganjar.

Langsung klik halaman berikutnya.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo menggaungkan membenci produk luar negeri ketika menggaungkan juga mencintai produk Indonesia.

"Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri gaungkan! Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri," tegasnya saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021 yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/3/2021).

"Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri," tambah Jokowi.

Sebelumnya itu Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pun buka suara dan mengaku bersalah atas langkah Jokowi gaungkan benci produk asing. Menurutnya statmen Jokowi muncul setelah ada laporan terkait keberadaan pelaku e-commerce atau toko online yang menjual produk lintas negara. Laporan tersebut dia sampaikan kepada Presiden Jokowi sebelum raker berlangsung.

"Perlu diluruskan ada background yang menyertai pernyataan Pak Presiden. Laporan saya ke beliau tentang laporan praktik yang tak sesuai di perdagangan e-commerce. Praktik e-commerce yang mendunia, yang praktik ilegal perdagangan predatory pricing, jadi harga yang membunuh kompetisi," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/3/2021).

Kegiatan dagang ini juga mengancam eksistensi pelaku usaha di dalam negeri.

"Saya ingin luruskan, ini laporan saya untuk meminta beliau buka raker perdagangan dua hari lalu, karena kita kehilangan UMKM karena masalah tersebut," tegas dia.


Hide Ads