Analis Kebijakan Ahli Madya PKPN Badan Kebijakan Fiskal (BKN) Kementerian Keuangan Suska membeberkan alasan pemerintah mengeluarkan diskon pajak atau relaksasi Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) sektor otomotif. Diskon pajak ini dikeluarkan sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional dari hantaman pandemi COVID-19.
"Ini kan program PEN, pemberian diskon pajak dalam kerangka pemulihan ekonomi nasional," ujar Suska dalam acara Live Instagram Nyibir Fiksal di akun @BKFKemenkeu, Jumat (5/3/2021).
Lebih lanjut, Suska menjelaskan alasan lebih rinci mengapa mengeluarkan diskon pajak di sektor tersebut. Menurut Suska, sebenarnya pemerintah sudah mengeluarkan insentif pajak sejenis di sektor-sektor lainnya, sekarang hanya gilirannya sektor otomotif saja. Bukan berarti, pemerintah hanya mengistimewakan sektor tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya yang eksisting insentif pajak dalam kerangka PEN itu sudah banyak diberikan," katanya.
Namun, selain itu ada alasan penting di balik pertimbangan pemerintah mengeluarkan diskon pajak kendaraan bermotor tersebut. Alasan pertama, karena sektor ini dianggap memiliki kontribusi yang signifikan bagi industri turunannya mulai dari industri komponen kendaraan mobil, dealer-nya, pekerja di semua industri itu, hingga sektor keuangan.
"Jadi kalau kita memberi insentif kepada kendaraan bermotor itu ada ikutannya, seperti industri komponen, atau yang menjadi part dari kendaraan bermotor itu juga akan terpengaruh mendapat efek juga, kemudian juga tenaga kerjanya, bukan hanya di mobilnya, tapi juga di komponen dan juga penjualannya, dealer dan sebagainya, dan dilihat juga dari sisi misalnya financingnya, biasa kan belinya nyicil, dengan meningkatnya penjualan, tentu itu bisa berpengaruh," tuturnya.
Suska merinci industri apa saja yang diuntungkan dari setiap pembelian kendaraan bermotor terutama mobil, di antaranya ada industri komponen, perdagangan besar seperti dealer, maupun pengecer, dan sektor keuangan. Sedangkan, untuk pekerja yang mungkin bisa terkena dampak positif dari hal itu adalah sekitar 1,5 juta orang.
Adanya syarat local purchase 70% untuk mendapat diskon pajak juga jadi pertimbangan lainnya yang dianggap efektif mempercepat pemulihan ekonomi nasional. "Dan memang karena local purchase itu menjadi persyaratan, ini benar-benar untuk mendorong industri dalam negeri," katanya.