Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) disebut bisa menjadi penolong usaha lokal kerakyatan. Selain itu UMKM juga bisa membantu roda perekonomian berputar walaupun di masa pandemi.
Wakil Ketua dan Dewan Komisioner Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) Djoko Komara mengungkapkan pelaku industri direct selling atau penjualan langsung ini juga bisa memaksimalkan potensi perekonomian. Apalagi di masa pandemi yang tak memungkinkan manusia berinteraksi langsung.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang menjadi penasehat APLI mengungkapkan jika industri yang dikenal dengan multilevel marketing (MLM) ini bisa bersinergi dengan financial technology (fintech) agar bisa memaksimalkan potensi ekonomi yang dimiliki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan laporan tahunan dari 147 perusahaan direct selling pada tahun 2019, mencatatkan transaksi penjualan sebesar Rp 14,7 triliun dengan melibatkan 5,3 juta mitra UMKM.
"Di tahun 2020, jumlahnya diperkirakan meningkat mencapai Rp 16,3 triliun. Bahkan EuroCham memperkirakan potensi ekonomi dari industri direct selling di tahun 2021 diperkirakan menembus Rp 25 triliun. Menunjukan betapa kuat dan besarnya industri direct selling sebagai tulang punggung perekonomian nasional," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (5/3/2021).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, kekuatan industri direct selling juga terlihat dari besarnya pendapatan anggota APLI yang bisa mencapai minimal Rp 40 miliar dalam sebulan. Di tengah besarnya peran mereka dalam memajukan perekonomian nasional, berbagai hambatan dan tantangan atas keberadaan UU Nomor 7 Tahun 2014, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70 Tahun 2019, dan juga Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2021, juga dihadapi oleh APLI.
Segenap pengurus dan anggota Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) berterima kasih atas kesediaan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjadi Penasehat APLI. Asosiasi berkelas Internasional dan anggota dari World Federation Direct Selling Association (WFDSA) yang berkantor pusat di Washington DC, Amerika Serikat itu akan terus berkomitmen memaksimalkan potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia.Kesediaan politisi dan juga pengusaha itu mau terlibat langsung sebagai Penasehat menjadi rangkaian kebahagiaan keluarga besar APLI setelah sukses menggelar APLI Convention dan APLI Award 2020 beberapa waktu lalu.
Rasa terima kasih dan bahagia itu disampaikan Kany Soemantoro, Ketua Umum APLI yang juga sebagai President Nu Skin Indonesia Brunai & Filiphina. "Alhamdulillah beliau bersedia menjadi Penasehat APLI dan kami meminta beliau menjadi Penasehat APLI dengan alasan pola fikir beliau yang melihat kepentingan rakyat di atas segalanya, serta kami melihat beliau memiliki intelegensia yang mampu menciptakan pemikiran strategis untuk industri kami," ujar Kany.