Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung upaya Shopee menggandeng pemerintah untuk mencetak 500 ribu eksportir di tahun 2030 lewat Sekolah Ekspor. Adapun Sekolah Ekspor merupakan kerja sama antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (SMESCO) yang didukung oleh Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Perdagangan.
"Langkah ini harus diikuti berbagai platform e-commerce lainnya seperti JD.Id, Lazada, Tokopedia, Bukalapak dan lainnya. Platform e-commerce jangan menjadi gerbang masuk produk impor, justru harus berkontribusi dalam mendongkrak ekspor Indonesia. Mereka beroperasi di Indonesia mendapatkan keuntungan dari rakyat Indonesia, tentunya harus turut berkontribusi dalam perekonomian masyarakat," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Sabtu (6/3/21).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan berdasarkan informasi yang didapat penjual ekspor binaan nantinya akan dibekali dengan kiat-kiat sukses ekspor yang secara spesifik merujuk ke penerapan literasi digital, melalui kanal Kreasi Nusantara 'Dari Lokal untuk Global'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Shopee Indonesia dan Sekolah Ekspor akan menghadirkan registrasi formulir terbuka untuk publik yang ingin menjadi salah satu bagian dari program ekspor Shopee. Jadi pelaku usaha UMKM dan koperasi dari mana pun bisa ikut dalam program ini," jelasnya. .
Lebih lanjut Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga mengajak para pelaku usaha koperasi dan UMKM untuk memanfaatkan program Sekolah Ekspor. Sebab, di samping bisa menambah keahlian dan pengetahuan, juga memperkuat jaringan usaha.
"Pelaku usaha koperasi dan UMKM nasional sebetulnya tak kalah dengan China. Hanya kurang pembinaan saja. Melalui sekolah ekspor, diharapkan kita bisa mengejar ketertinggalan tersebut. Sehingga melalui e-commerce, produk Indonesia bisa membanjiri pasar Asia dan dunia," pungkasnya.
(ncm/hns)