Tren belanja online saat ini sedang meningkat pesat. Apalagi selama pandemi COVID-19 orang-orang yang takut keluar rumah memilih berbelanja online. Karena tinggal klik, bayar dan barang sudah diantarkan ke rumah.
Tahukah detikers sistem belanja ini termasuk dalam e-commerce?
Anggota Dewan Pembina idEA Daniel Tumiwa mengungkapkan e-commerce merupakan proses transaksi yang difasilitasi elektronik sampai selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Model ini sudah terjadi di dunia travel, seperti airlines. Belanjanya dibantu oleh call center dan pembayarannya melalui elektronik yaitu transfer," kata dia saat dihubungi detikcom, Minggu (7/3/2021).
Daniel mengungkapkan setelah internet mulai masuk dan mudah digunakan di Indonesia, muncul situs-situs jual beli seperti Kaskus yang ramai dengan Forum Jual Beli alias FJB sampai Tokobagus.
Dia juga menjelaskan dulu sempat ada Lippo Shop, toko online milik Lippo Group. Toko online ini menawarkan barang menggunakan katalog dan ketika calon konsumen ingin membeli bisa menelepon call center, bayar lalu dikirim.
Menurut Daniel konsep toko online milik Lippo ini tak bertahan lama. "Lippo Shop tidak lama hanya sekitar dua tahun. Karena mereka terlalu cepat di saat yang lain belum mendukung, tapi di tahun 2000an itu sangat bagus karena jadi pioneer yang sangat modern," imbuh dia.
Selanjutnya muncul Multiply.com pada 2002. Multiply ini merupakan yang pertama kali terkoneksi ke bank. Dia memiliki rekening penampung di belakang situs dan memakan waktu 1-2 hari tergantung hari.
Saat itu Multiply.com menjual produk fashion baik dari luar dan dalam negeri. Namun saat itu kondisinya sistem logistik seperti pergudangan sampai pengiriman belum semasif sekarang.
Setelah Multiply muncul Tokobagus.com yang turut meramaikan toko-toko online di Indonesia. Namun kekurangannya Tokobagus tak memiliki fitur beli sekarang. Jadi hanya seperti media digital yang mengiklankan.
"Sebenarnya yang dianggap e-commerce adalah yang bisa memesan dan pembayaran sampai selesai," jelas dia.
Kini situs jual beli online menjamur di Indonesia. Masyarakat punya segudang pilihan e commerce dalam mencari barang yang ingin dibeli.
(kil/zlf)