Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 13 Ditutup, Peserta Dapat Apa?

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 13 Ditutup, Peserta Dapat Apa?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 08 Mar 2021 07:30 WIB
Ilustrasi Kartu Pra Kerja
Foto: Ilustrasi Kartu Prakerja (Tim Infografis: Luthfy Syahban)
Jakarta -

Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 13 ditutup Minggu siang kemarin (7/3/2021). Informasi tersebut disampaikan melalui media sosial Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.

Kuota untuk Prakerja gelombang 13 sebanyak 600.000 orang. Angka tersebut sama dengan dengan gelombang sebelumnya..

"Sobat Prakerja, Mimin mau mengumumkan bahwa Gelombang 13 akan ditutup pada hari Minggu, tanggal 7 Maret 2021 pukul 12.00 WIB," kata Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dikutip dari @prakerja.go.id, Minggu (7/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peserta yang lolos dan menyelesaikan program tersebut akan mendapat sejumlah manfaat. Jika lolos dalam seleksi Program Prakerja, peserta akan mendapatkan manfaat Rp 3.550.000. Dari angka tersebut, Rp 1.000.000 tidak bisa diuangkan karena untuk dana pelatihan, jika tidak mengikuti pelatihan maka kepesertaan akan hangus dan uang akan dikembalikan ke kas negara.

Sisanya yakni Rp 2.550.000 bisa dipegang masyarakat jika mengikuti pelatihan Kartu Prakerja. Nantinya, manfaat itu diberikan setelah mengikuti pelatihan yang akan ditransfer Rp 600.000 selama empat bulan, dan jika mengisi survei sebanyak 3 kali akan dapat insentif tambahan sebesar Rp 150.000.

ADVERTISEMENT

Manfaat lainnya yang didapat jika menjadi peserta Kartu Prakerja yakni bisa meningkatkan kompetensi atau keterampilan untuk masuk dunia kerja. Bagi korban pemutusan hubungan kerja (PHK), bisa menambah wawasan hingga peluang karier untuk di tempat kerja baru.

Untuk diketahui, program Kartu Prakerja bertujuan untuk mengembangkan kompetensi dan kemampuan khusus peserta, sehingga produktivitas dan daya saing meningkat. Para peserta juga akan dilatih untuk mengembangkan kewirausahaan.

Adapun orang-orang yang bisa mendaftar sebagai peserta Kartu Prakerja antara lain pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena PHK, atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja, seperti pekerja/buruh yang dirumahkan dan pekerja bukan penerima upah, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil. Syaratnya berusia paling rendah 18 tahun dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.

Ternyata ada Kartu Prakerja untuk calon pengantin juga lho. Cek halaman berikutnya.

Sementara itu, Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mengeluarkan wacana pembentukan program Kartu Prakerja untuk calon pengantin alias catin. Sesmenko PMK YB Satya Sananugraha mengatakan program ini rencananya akan dimulai tahun 2021.

Dia mengatakan implementasi program Kartu Prakerja bagi catin diperlukan untuk mencegah munculnya keluarga miskin baru. Satya mengungkapkan hal ini merupakan arahan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

"Kartu Prakerja ini merupakan jenis bantuan dari pemerintah untuk calon pengantin yang ingin menikah. Harapannya setelah menikah mereka akan mempunyai kehidupan ekonomi yang baik sehingga tidak lahir keluarga miskin baru," ujar Satya dalam keterangannya dikutip dari laman kementerian.

Dalam keterangan tersebut dijelaskan jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78% atau meningkat 0,56% poin dari September yang berjumlah 24,79 juta orang. Sedangkan jumlah angkatan kerja di Indonesia saat ini sebanyak 138,22 juta orang dengan jumlah pengangguran 9,77 juta orang.

Satya mengatakan percepatan implementasi Kartu Prakerja bagi calon pengantin dapat diawali dengan mencari daerah yang akan dijadikan pilot project. Contohnya, daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi atau angka pengangguran yang tinggi akibat terdampak COVID-19, namun belum tersentuh bantuan pemerintah baik reguler maupun non reguler.


Hide Ads