Kementerian Ketenagakerjaan memaparkan dua jurus utama dalam melakukan memperbaiki kualitas tenaga kerja di Indonesia. Hal itu sebagai langkah pembangunan sumber daya manusia yang menjadi prioritas pemerintah.
Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi mengatakan jurus yang pertama adalah melakukan reformasi birokrasi. Hal itu dilakukan dengan restrukturisasi organisasi dengan merombak sejumlah jabatan struktural menjadi jabatan fungsional di Kementerian Ketenagakerjaan.
"Ini salah satunya untuk mendorong mereka menjadi tenaga profesional," kata Anwar dalam keterangannya, Minggu (14/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya reformasi birokrasi ini, Kemnaker lebih fokus dalam mengelola dan membina SDM ASN Ketenagakerjaan yang kompeten dan profesional.
Empat jabatan fungsional yang pembinaannya ada di pihak Anwar adalah instruktur, pengawas ketenagakerjaan, mediator, dan pengantar kerja. Keempat jabatan fungsional tersebut adalah jabatan SDM yang dibutuhkan oleh dunia ketenagakerjaan.
"Ini adalah jabatan fungsional yang memang sangat dibutuhkan di ketenagakerjaan, sehingga bukan hanya ada di Kementerian saja tenaga profesional ini berada, tapi juga di Kementerian lain, lembaga pemerintah lain, termasuk di pemerintah daerah," jelas Anwar.
Kemudian jurus kedua adalah reformasi balai latihan kerja alias BLK, hal ini bertujuan untuk menjadikan pelatihan vokasi melalui BLK sebagai ikon Kemnaker.
Pihaknya akan menerapkan 6R pada semua BLK, yaitu reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan, revolusi SDM, revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK, dan relationship.
(hal/dna)