.webp)
Lembaga Negara Perpajakan Amerika Serikat (AS) atau Internal Revenue Service (IRS) dikabarkan tengah mengawasi orang-orang kaya AS yang sengaja menghindari pajak penghasilan. Inspektur Jenderal Perbendaharaan untuk Administrasi Pajak melaporkan total tunggakan orang kaya AS.
Dikutip dari CNBC, Selasa (16/3/2021), orang berpenghasilan tinggi setidaknya US$ 1,5 juta setahun rata rata hanya membayar pajak 39% dari wajib pajak mereka. Akhirnya mereka masih berutang sekitar US$ 2,4 miliar atau setara Rp 34 triliun (kurs Rp 14.410) dalam bentuk tunggakan pajak.
Laporan itu juga menunjukkan, sekitar 686.000 pembayar pajak yang berpenghasilan setidaknya US$ 200.000 setahun memiliki saldo pajak gabungan US$ 38,5 miliar pada pertengahan Mei 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketidakpatuhan wajib pajak berpenghasilan tinggi dapat memiliki efek korosif yang signifikan pada administrasi perpajakan secara keseluruhan serta menambah keyakinan bahwa sistem perpajakan negara berpihak pada orang kaya," menurut laporan Inspektur Jenderal.
Namun, laporan itu mendapatkan kritikan dari komisaris IRS Small Business / Self-Employed Division, Eric Hylton mengatakan temuan itu tidak akurat dan representasi fakta yang tidak lengkap.
Menurutnya bahwa orang kaya rata-rata membayar 39% dari pajak terutang, hanya mencerminkan apa yang dibayarkan dalam tahun pertama.
"Beberapa dari kasus ini masih aktif dikerjakan pada akhir periode analisis, dan analisis tidak mengikuti kasus secara keseluruhan. Oleh karena itu, ini tidak dapat digunakan untuk menentukan apa yang akhirnya dikumpulkan IRS," kata Hylton.
IRS sendiri berkomitmen untuk melakukan, dan akan terus mengevaluasi model agar dapat menargetkan pembayar pajak berpenghasilan tinggi yang menunggak dengan lebih baik.
Tonton juga Video: Gelar Razia, Petugas Temukan Mobil Mewah Nunggak Pajak 7 Tahun
