Beras hitam meski tidak sepopuler seperti beras merah, ternyata sama-sama memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Di Desa Mlatiharjo, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, para petani mempercayai 'beras terlarang' itu baik dikonsumsi bagi penderita diabetes hingga jantung.
Hery Sugiartono misalnya, Petani sekaligus Perintis Koperasi Serba Usaha (KSU) Citra Kinaraya menyebut beras hitam itu memiliki banyak serat dan antioksidan untuk melawan penyakit. Sehingga, kata dia, beras hitam juga bisa jadi alternatif selain beras merah.
"Beras hitam itu biasa untuk diet karena kalorinya lebih rendah, orang pengin turun berat badan, menstabilkan gula darah, bagus untuk jantung, juga ada antioksidannya bisa konsumsi ini," ujar Tono, sapaan akrabnya kepada detikcom saat Jelajah UMKM beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Tono menuturkan berdasarkan riset yang diketahuinya, beras hitam itu masuk dalam kategori superfood atau makanan super. Ini merupakan istilah yang digunakan kepada makanan yang memiliki nutrisi dan manfaat yang relatif tinggi bagi kesehatan.
"Jadi sebetulnya di dunia kan ada beberapa pangan ya, beras hitam itu termasuk superfood, jadi pangan yang kandungannya bagus untuk kesehatan. Cuman kan beras hitam kita belum memasyarakat lah, tapi pasar sudah mulai mencari karena sangat baik untuk kesehatan," imbuhnya.
Diketahui, saat zaman kekaisaran China, beras hitam hanya diperuntukkan oleh kalangan atas, sehingga masyarakat biasa tidak dapat mengonsumsi pangan ini. Sebab, beras hitam dianggap sangat bergizi sehingga dilarang untuk dimakan semua masyarakat, kecuali bangsawan.
Oleh karenanya, Tono berharap beras hitam yang diproduksinya bisa dinikmati oleh masyarakat tidak hanya saat momen tertentu saja. "Rata-rata kan orang kalau udah sakit baru makan beras merah, baru makan beras hitam, dan mestinya yang sehat makan juga," jelasnya.
![]() |
Dilansir dari Healthline, beras hitam dibandingkan dengan jenis beras lainnya ternyata memiliki protein tertinggi. Per 3,5 ons (100 gram), beras hitam mengandung 9 gram protein, dibandingkan dengan 7 gram beras merah.
Selain itu, beras hitam juga menjadi sumber protein, serat, dan zat besi, sebab beras hitam mengandung beberapa antioksidan yang tinggi. Riset menunjukkan beras hitam mengandung lebih dari 23 jenis antioksidan dan memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dari semua varietas beras.
Antioksidan yang terkandung dalam beras hitam ini terbukti membantu melindungi dari penyakit jantung. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efek beras hitam pada penyakit jantung tersebut.
Lebih jauh, Tono mengaku selama pandemi COVID-19, permintaan akan beras hitam ini sangat tinggi salah satunya datang dari ibu kota. Alasannya, kata dia, pandemi membuat banyak orang sadar akan imunitas tubuh, sehingga konsumsi pangan sehat banyak diburu.
"Pandemi ini lumayan, kalau yang packingan itu rutin hampir 5 ton satu bulan sebelum pandemi di bawah itu (sekitar 3-4 ton), tapi kalau yang curah (masih karungan) itu ya 2 bulan sekali 10 ton. Kita jual karungan dan kirim ke Jakarta, harganya dari kita Rp 23.000/kg," ungkapnya.
Selain Jakarta, pihaknya juga kerap mendistribusikan ke berbagai daerah lain, salah satunya Semarang, Kudus, Demak. Khusus wilayah itu, pengiriman beras dilakukan per dua Minggu sekali dengan volume hingga 1 ton setiap melakukan ekspedisi.
"Nilai berasnya itu antara Rp 16.000 sampai Rp 23.000 tergantung jenisnya. Kalau yang hitam paling mahal bisa sampai Rp 40 ribu, kalau Rp 20 ribu itu yang beras putih, beras merah harganya 20, 22, 25 bervariasi, tergantung penjualnya. Meski perbedaan cuma seribu dua ribu kalau dikalikan ton nilai nya besar bisa puluhan juta," jelasnya.
Perlu diketahui, Koperasi Serba Usaha (KSU) Citra Kinaraya merupakan koperasi binaan Bank BRI. Kisah dari beras hitam di koperasi ini menjadi satu dari kumpulan kisah dalam program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia. Program Jelajah UMKM mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap kunjungi detik.com/tag/jelajahumkmbri.
(akn/hns)