Heboh Impor Beras 1 Juta Ton, Mentan Bilang Baru Wacana

Heboh Impor Beras 1 Juta Ton, Mentan Bilang Baru Wacana

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 19 Mar 2021 05:30 WIB
Pemerintah berencana impor beras 1 juta ton. Dirut Perum Bulog Budi Waseso pun buka-bukaan soal kondisi ratusan ribu ton beras impor yang belum terpakai.
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas menyebut pihaknya kemungkinan batal mengimpor 1 juta ton beras yang sebelumnya ditugaskan pemerintah.

Sebab, untuk tahun ini, tidak terjadi kemunduran masa panen raya seperti tahun lalu. Masa panen tahun ini terjadi pada Maret-April, sehingga estimasinya, Bulog dapat menyerap sebanyak 390.800 ton beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini saja, stok beras Bulog sudah mencapai 883.585 ton yang terdiri dari beras CBP sebanyak 859.877 ton dan beras komersial sebanyak 23.708 ton. Artinya, setelah panen raya, stok CBP Bulog pada akhir April di atas 1 juta ton beras dan jumlah itu sudah memenuhi CBP per tahun, sehingga tidak diperlukan lagi impor beras.

"Prinsipnya kami mengutamakan produksi dalam negeri untuk CBP walaupun kami mendapatkan tugas impor (beras) 1 juta itu belum tentu kami laksanakan karena kami tetap prioritaskan produksi dalam negeri yang puncaknya Maret-April," ujar Buwas dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (15/3/2021) lalu.

ADVERTISEMENT

Buwas merinci, Bulog masih memiliki stok beras impor dari 2018 lalu. Adapun dari total pengadaan sebanyak 1.785.450 ton beras, masih tersisa 275.811 ton beras belum tersalurkan. Dari jumlah tersebut, 106.642 ton di antaranya merupakan beras turun mutu.

Buwas sedikit membeberkan permasalahan yang dihadapi Bulog seputar penyaluran beras. Menurut Buwas, beras tidak dapat disalurkan secara efektif karena proses penyerapan di hulu tidak disertai dengan program di hilir. Apalagi semenjak dihapusnya program Rastra, Buwas menilai Bulog menjadi kesulitan menyalurkan beras hasil serapan.

"CBP merupakan kepentingan pemerintah sementara program pengolahan CBP hanya aktif pada sisi hulu namun cenderung menurun pada sisi hilir. Ini yang menjadi permasalahan Bulog. Saat ini pengadaan beras CBP sepenuhnya dapat dipenuhi dari dalam negeri," jelasnya.

Susi Pudjiastuti mendukung sikap Buwas. Selengkapnya ada di halaman selanjutnya.


Hide Ads