Hasil Polling: Lebih Banyak Pembaca Tidak Setuju Impor Beras

Hasil Polling: Lebih Banyak Pembaca Tidak Setuju Impor Beras

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 19 Mar 2021 21:00 WIB
Pemerintah berencana impor beras 1 juta ton. Dirut Perum Bulog Budi Waseso pun buka-bukaan soal kondisi ratusan ribu ton beras impor yang belum terpakai.
Pasokan Beras di Gudang Bulog (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Hasil polling yang dilakukan detikcom menunjukkan lebih banyak yang tidak setuju dengan rencana impor beras sebanyak 1 juta ton.

Dari polling dibuat ada 68 komentar yang masuk. Terdiri dari 60 komentar menyatakan tidak setuju dengan rencana impor beras ini dan 8 menyatakan setuju.

"Bencana di mana-mana banjir dan lain-lain membuat banyak yang gagal panen belum lagi prediksi cuaca ekstrem di tahun depan, saya kira tugas pemerintah untuk antisipasi jaga ketahanan pangan. Setidaknya kalau petani gagal panen, rakyat nggak gagal makan, kalau nggak bisa bubrahh. nb: 267jt rakyat Indonesia 92β„… bukan petani loh," tulis Arvan Arifin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lebih baik lebih daripada kurang, kalau sampe kurang bisa krisis sosial politik lebih mahal daripada harga berasnya," tulis dwaynee88.

Kemudian untuk pembaca yang tidak setuju menyebut jika rencana impor ini bisa mengganggu harga dari petani lokal.

ADVERTISEMENT

"Harusnya tingkatkan panen para petani beras katanya negara agraris, janji buat swasembada beras mana .... Jangan dikit-dikit impor dikit impor. Perhatikan para petani, terutama petani beras, jadi tidak impor, yang seharusnya ekspor malah ini sebaliknya," tulis Argy.

"Impor beras akan menjatuhkan harga beras di petani. Kasihan petani Indonesia, Sisa beras d Bulog juga masih cukup. Lalu apa alasan logis dari rencana impor jika dikaitkan dengan kesejahteraan petani?" tulis Reza Mahdi.

"Harga di petani bisa jatuh. Lagian kalau nggak salah, Bulog dan Kementan menyampaikan stok cukup. Kasian rakyat Indonesia yg jadi petani" tulis Moh Ismail.

"Harga gabah petani sekarang rendah sekali murah sekali, pupuk, tenaga kerja mahal, kita petani mau dapat apa, kalau ditambah impor, beras kami mau jadi apa, harganya hancur, kurang ajaar sekali kalian" tulis Singa Dinala.

"Kadang saya bingung sama kebijakan-kebijakan pemerintah. Impor beras di saat stok bulog masih ada, mau ada panen raya juga terus manfaatnya apa? Mau buang-buang uang atau nambah utang? Mending ya pak kasih langka kongkrit. Bantu petani dengan beli beras lokal harga tinggi terus salurkan lagi ke rakyat gratis. Ini namanya anda bersedekah ke petani, dan kami rakyat kecil ini. Pandemi sudah bikin banyak orang di PHK masa iya mau nambah sengsara para petani di desa nggak bisa diterima logika ini mikirnya gimana, dikit-dikit impor, mari cintai produk luar negeri" tulis Indahnya Ramasya.

(kil/dna)

Hide Ads