SilverQueen menjadi salah satu camilan yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Indonesia. Keberadaannya begitu familiar dan mudah dijumpai di rak-rak toko maupun supermarket.
Siapa sangka SilverQueen sangat populer menjadi cemilan saat Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang diadakan di Bandung pada tahun 1955. Pemiliknya yang berkebangsaan Burma yang tinggal di Garut, Ming Chee Chuang sampai mendapat pesanan banyak untuk dihidangkan kepada tamu undangan di acara penting tersebut.
Dari situ cokelat buatannya semakin terkenal. Presiden Soekarno pun diketahui sangat menyukai SilverQueen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku 50 Great Business Ideas form Indonesia edisi 2010, dikutip Minggu (21/3/2021), konon saking lezatnya SilverQueen, Soekarno hanya mau memakan coklat buatan pria kebangsaan Burma itu.
"Coklat racikan itu sebenarnya sederhana, berbahan kakao, gula susu yang diaduk-aduk. Tak ada yang istimewa dari cara Chuang membuat coklat yang lezat. Hanya saja memainkan temperatur pada alat-alat pemanas coklat," tulis M. Ma'ruf dalam buku tersebut.
Pada suatu hari, pesanan yang diterima lumayan banyak untuk dihidangkan kepada para tamu undangan dalam acara besar tersebut. Hingga akhirnya Chuang memutuskan untuk memindahkan pabriknya dari Garut ke Bandung.
Dari situ, nama Chuang semakin dikenal sebagai pembuat cokelat yang enak. Selain rasanya yang lezat menjadi daya tarik dan kunci kesuksesannya, dia terkenal sebagai pemimpin yang begitu baik dan penyayang.
Diketahui, Chuang tidak pernah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya, kecuali karena meninggal dan mencuri.