Proyek ini sebenarnya sudah direncanakan sejak 1973. Namun setelah itu kepastian proyek ini menjadi tak jelas.
Barulah di 2016 proyek ini kembali digaungkan. Pada Desember 2016 akhirnya proyek SPAM Umbulan mendapatkan pembiayaan. Saat itu dilakukan oleh PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) yang menandatangani perjanjian pembiayaan sindikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembiayaan itu begitu disambut antusias oleh pemerintah saat itu. Darmin Nasution yang saat itu menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengaku bangga sekaligus miris terhadap proyek zaman kolonial itu.
"Walau ada rasa bangga, ada juga miris di hati. Republik Indonesia memang menginisiasi proyek ini sejak lama, walaupun di 2015 baru efektif. Tapi ternyata dari zaman kolonial ini sudah dilihat dari tahun 1917. Itu menunjukkan kita betapa lambatnya membangun infrastruktur," kata Darmin dalam sambutannya di kantornya, Jakarta, Jumat (30/12/2016).
Kemudian proyek SPAM Umbulan ini baru dilakukan groundbreaking pada Juli 2017. Saat itu dilakukan oleh Wakil Presiden saat itu Jusuf Kalla.
Proyek ini memiliki nilai Rp 2,056 triliun dengan skema Kerja Sama pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
(das/eds)