Beredar Kabar Centro Mau Tutup, Begini Respons Bintaro Xchange

Beredar Kabar Centro Mau Tutup, Begini Respons Bintaro Xchange

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 24 Mar 2021 17:45 WIB
Kondisi Terkini Centro Bintaro Xchange yang Dikabarkan Mau Tutup
Gerai Centro di Bintaro Xchange Mall/ Foto: Hendra Kusuma
Tangerang Selatan -

Pengelola Bintaro Xchange (BXc), yaitu PT Jaya Real Property Tbk akhirnya buka suara terkait kabar gerai Centro mau tutup. Kabar Centro di Bintaro Xchange bakal tutup berembus seiring tutupnya gerai di Plaza Ambarrukmo, Yogyakarta.

Corporate Secretary Jaya Real Property, Niken Larasati memastikan Centro di Bintaro Xchange masih beroperasi, khususnya yang berada di lantai LG.

"Untuk informasi, Centro di BXc saat ini masih beroperasi (1 lantai)," kata Niken kepada detikcom, Jakarta, Rabu (24/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal kabar penutupan, Niken mengaku belum mengetahui rencana tersebut. Emiten berkode saham JRPT itu masih berdiskuis dengan pihak Centro.

"Seperti yang kami infokan, bahwa saat ini masih dalam tahap diskusi antara kedua belah pihak, kondisi secara umum terkait bisnis dan pandemi saat ini, dan saat ini Centro di BXc masih beroperasi," kata Niken.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) sudah memperkirakan banyak penutupan usaha ritel maupun pusat perbelanjaan tanah air. Hal itu akibat dampak pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama setahun di Indonesia.

Salah satu usaha ritel yang bakal tutup adalah Centro Department Store di Bintaro Xchange, Tangerang Selatan.

"Ada kabar demikian, tapi masih menunggu informasi resminya," kata Ketua Umum APPBI Alphonsus Widjaja kepada detikcom, Rabu (24/3/2021).

Buruan klik halaman selanjutnya. Ada yang menarik.

Sebelumnya, jaringan ritel milik Parkson Retail Asia Ltd yang tercatat di Bursa Singapura, lewat PT TozySentosa ini sudah menutup gerai yang berada di Plaza Ambarrukmo, Yogyakarta.

Kondisi gerai Centro di Bintaro Xchange masih beroperasi terbatas. Hanya toko yang berada di lantai LG yang buka dengan stok produk ala kadarnya. Sementara di lantai GF tutup sama sekali dan tidak nampak satu pun produk yang dipajang.

Pada pintu toko Centro di lantai GF bahkan tertulis kalimat 'Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, Centro Bintaro Xchange sedang melaksanakan stock opname'.

Salah satu pegawai toko yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, kondisi seperti ini sudah terjadi sejak awal Maret 2021.

Pantauan detikcom di lokasi, seluruh produk pakaian baik baju maupun celana seluruhnya dibanderol dengan diskon hingga 50%. Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti pengoperasian terbatas ini sampai kapan dan disebabkan oleh apa.

"Kenapanya saya nggak tahu, itu dari pihak internal," ujarnya.

Alphonsus Widjaja mengatakan fenomena banyaknya ritel fashion yang berguguran menandakan perusahaan tidak kuat menghadapi dampak pandemi COVID-19.

Selama pandemi, dikatakan Alphonsus, terdapat kebijakan pembatasan yang membuat mobilitas serta daya beli masyarakat menurun.

"Bagi pelaku usaha yang sudah tidak memiliki kemampuan lagi untuk bertahan maka terpaksa harus menutup usahanya ataupun menjualnya," kata Alphonsus.


Hide Ads