Sebelumnya, jaringan ritel milik Parkson Retail Asia Ltd yang tercatat di Bursa Singapura, lewat PT TozySentosa ini sudah menutup gerai yang berada di Plaza Ambarrukmo, Yogyakarta.
Kondisi gerai Centro di Bintaro Xchange masih beroperasi terbatas. Hanya toko yang berada di lantai LG yang buka dengan stok produk ala kadarnya. Sementara di lantai GF tutup sama sekali dan tidak nampak satu pun produk yang dipajang.
Pada pintu toko Centro di lantai GF bahkan tertulis kalimat 'Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, Centro Bintaro Xchange sedang melaksanakan stock opname'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pegawai toko yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, kondisi seperti ini sudah terjadi sejak awal Maret 2021.
Pantauan detikcom di lokasi, seluruh produk pakaian baik baju maupun celana seluruhnya dibanderol dengan diskon hingga 50%. Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti pengoperasian terbatas ini sampai kapan dan disebabkan oleh apa.
"Kenapanya saya nggak tahu, itu dari pihak internal," ujarnya.
Alphonsus Widjaja mengatakan fenomena banyaknya ritel fashion yang berguguran menandakan perusahaan tidak kuat menghadapi dampak pandemi COVID-19.
Selama pandemi, dikatakan Alphonsus, terdapat kebijakan pembatasan yang membuat mobilitas serta daya beli masyarakat menurun.
"Bagi pelaku usaha yang sudah tidak memiliki kemampuan lagi untuk bertahan maka terpaksa harus menutup usahanya ataupun menjualnya," kata Alphonsus.
(hek/hns)