Jakarta -
Berita terpopuler detikFinance Minggu (28/3/2021) datang dari artis papan atas Raffi Ahmad yang mengakuisisi klub liga 2, Cilegon United. Kabar tersebut mulai ramai diberitakan ketika dia mengunggah foto di akun Instagramnya, @raffinagita1717.
Ketergantungan Indonesia akan impor beras juga menjadi salah satu berita terpopuler detikFinance. Isu impor ini kembali menghangat setelah pemerintah berencana impor beras 1 juta ton. Rupanya Indonesia memang sudah sering impor beras, bahkan dari era pemerintahan Kolonial Hinda-Belanda.
Berita terpopuler lainnya adalah tentang dampak terhadap investasi atas ledakan yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar sekitar pukul 10.28 WITA. Belakangan ledakan tersebut diduga adalah aksi bom bunuh diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengin tahu informasi selengkapnya? Baca berita detikFinance terpopuler berikut ini. Langsung klik halaman selanjutnya.
Raffi Ahmad tampak tidak sendirian dalam mengakuisisi Cilegon United. Rekannya yang juga mengambil keputusan itu adalah Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia Dony Oskaria dan Rudy Salim.
"Mohon doanya, bismillah," tulis Raffi dengan menyertakan foto pakai seragam dan map berlogo Cilegon United.
Nama Rudy Salim memang sudah tak asing lagi di dunia bisnis. Dia adalah salah satu pengusaha sukses Indonesia yang bahkan bisa dilabeli sebagai 'Crazy Rich'.
Berdasarkan catatan detikcom, Rudy Salim adalah CEO Prestige Motorcars, importir umum yang membawa supercar ke Indonesia mulai dari Ferrari, Lamborghini, Porsche, dan sederet mobil sport lainnya. Terbaru dia juga yang membawa mobil Listrik Tesla ke Indonesia.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Mengenai impor beras, Indonesia pernah dilanda paceklik khususnya di pulau Jawa pada saat pemerintahan kolonial Hinda-Belanda. Lalu apa pemicu saat itu hingga harus impor beras?
Melansir Historia, Indonesia dulu pernah mengalami paceklik, khususnya di pulau Jawa. Sehingga pada 1910 pemerintah kolonial mengimpor beras dari Burma, India dan Tiongkok.
Beras impor itu dikirim lewat kapal-kapal dan berlabuh di Surabaya. Dari Surabaya, beras diangkut kereta api ke daerah di selatan Surabaya yang mengalami paceklik.
Tapi impor beras saat itu justru membawa petaka. Ternyata saat itu Burma sedang dilanda wabah pes. Beras yang diangkut menggunakan kereta api itu ternyata juga banyak tukus mati dan kutu. Setelah banyaknya masyarakat yang meninggal karena penyakit pes, pada 1911 pemerintah mengeluarkan status epidemi pes.
Memasuki era-era pemerintahan pasca RI merdeka impor beras juga masih dilakukan. Meskipun RI pernah mencapai swasembada pangan pada era Orde Baru tepatnya pada tahun 1984. Saat itu konsumsi nasional yang hanya 25 juta ton atau terdapat surplus hingga 2 juta ton.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Sarman Simanjorang mengaku sangat menyayangkan kejadian itu. Ledakan di depan Gereja Katedral Makassar dinilai dapat mempengaruhi iklim investasi di Indonesia.
"Dunia usaha sangat mengutuk keras kelompok yang melakukan bom di gereja katedral Makassar. Kejadian ini tentu akan mempengaruhi iklim investasi kita dan sedikit banyak akan mempengaruhi berbagai program yang dilakukan pemerintah untuk menggaet investor masuk ke Indonesia," kata Sarman.
Apalagi ini terjadi di tengah upaya pemerintah mendorong investasi masuk ke Indonesia. Selain dapat meragukan investor, ledakan di depan Gereja Katedral Makassar juga dapat mengganggu ketertiban dan ketentraman masyarakat.
"Kita akan mendukung Pihak Polri untuk segera mengusut dan menangkap kelompok pelaku bom ini sampai ke akar-akarnya sehingga dapat menenangkan masyarakat. Yang paling penting mampu meyakinkan investor untuk tidak ragu menanamkan modalnya di Indonesia," ucapnya.
Simak Video "Video Berita Terpopuler: Kemenangan Timnas hingga Gempa Dasyat Guncang Myanmar"
[Gambas:Video 20detik]