Klub sepak bola Olympique de Marseille mencetak prestasi dengan memenangkan liga. Namun, Tapie dituduh mengatur pertandingan, hingga akhirnya klub dicopot dari gelar juara liga dan kemudian diturunkan ke divisi yang lebih rendah.
Kasus yang paling terkenal dari Tapie adalah penjualan saham Adidas miliknya. Tapie menggugat bank negara Prancis Crédit Lyonnais dan menuduh bank tersebut meremehkan perusahaan selama penjualan. Sebuah panel menyimpulkan bahwa Tapie telah menjadi korban penipuan, dan memberinya ganti rugi besar-besaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus itu sangat kontroversial karena berlangsung selama 20 tahun, dan menelan biaya penyelesaian hingga US$ 470 juta atau sekitar Rp 6,8 triliun jika dikonversikan kepada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini Rp 14.522, yang diberikan padanya pada tahun 2008 setelah ia menjual sahamnya di Adidas.
Skandal itu juga melibatkan Menteri Keuangan Christine Lagarde yang dinyatakan bersalah karena lalai setelah menyetujui uang kompensasi. Namun, Lagarde membantah melakukan kesalahan, dan tidak didenda atau dipenjara.
Pada tahun 2015, pengadilan menemukan fakta bahwa Tapie sebenarnya tidak ditipu oleh Crédit Lyonnais. Ia pun diperintahkan untuk mengembalikan uang yang diterimanya pada tahun 2008.
Namun, Tapie mengajukan banding. Sayangnya, persidangan terkait bandingnya ditunda hingga Mei 2021 ini karena ia menderita kanker perut dan kanker kerongkongan.
Simak juga 'Detik-detik Toko Emas di Banyuwangi Dirampok, 3,7 Kg Perhiasan Raib':
(vdl/ara)