Ia mengatakan, pengusaha hotel bisa menawarkan paket hemat menginap di hotel agar masyarakat di DKI berminat untuk staycation.
"Dengan adanya larangan mudik kita bisa memanfaatkan program-program dengan maksimal seperti staycation, dengan membuat paket-paket liburan di Jakarta, menginap di hotel. Karena tentu saja hotel-hotel bisa menawarkan diskon-diskon yang cukup murah seperti yang biasa terjadi di musim-musim liburan seperti Lebaran, karena banyak yang mudik, biasanya hotel-hotel di Jakarta justru menawarkan paket-paket yang harganya cukup murah, yang bisa dimanfaatkan warga Jakarta sendiri untuk berlibur," ujar Gumilar.
Meski begitu, menurut Sutrisno, cara terampuh mendongkrak jumlah pengunjung hotel adalah dengan meningkatkan daya beli masyarakat. Ia pun meminta pemerintah menggelontorkan bantuan langsung tunai (BLT) lebih besar agar daya beli masyarakat tumbuh, dan bisa melakukan konsumsi di hotel maupun restoran untuk memulihkan sektor pariwisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan daya beli, masyarakat bisa berbelanja di restoran, ada yang pergi ke hotel, ini yang kita harapkan. Karena itu bantuan-bantuan langsung kepada masyarakat yang kurang beruntung, kepada karyawan hotel, kepada masyarakat lapisan ke bawah itu diharapkan bisa menyebabkan uang beredar. Kalau uang beredar tentu akan menciptakan daya beli yang akan berdampak pada industri baik hotel maupun restoran," tutup Sutrisno.
(vdl/ara)